Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Il Pentamerone, Volume II (1636) --- Wikimedia Commons 

IAC.: Mari kita berdiri di bawah serambi itu. Aku akan membuatmu terlonjak dari pakaianmu!

FAB.: Cepatlah, lanjutkan, saudaraku, kau membuatku terengah-engah.

IAC.: Tenanglah, saudaraku! Sungguh tergesa-gesa dirimu! Katakan padaku, apakah ibumu menciptakanmu dalam buru-buru juga? Lihatlah baik-baik alat ini.

FAB.: Aku bisa melihat itu sebuah wadah tempat perak dimurnikan.

IAC.: Tepat sekali. Kau menebaknya dengan benar seketika!

FAB.: Tutupi segera. Siapa tahu, ada polisi lewat dan kita akan diseret ke penjara!

IAC.: Betapa pengecutnya kau! Tapi gemetralah dengan damai. Ini bukanlah salah satu alat di mana orang menguleni adonan dengan segala tipu muslihat hingga tiga keping koin kecil berubah menjadi tiga poton Begitu dilempar ke dalam wadah ujian kayu!

FAB.: Katakanlah, lalu untuk apa kau menggunakannya?

IAC.: Untuk memurnikan hal-hal dunia ini, dan untuk membedakan antara bawang putih dan buah ara.

FAB.: Kau punya banyak kain rami untuk digarap! Kau akan lekas menua; sebentar saja rambutmu akan memutih!

IAC.: Lihatlah, tak ada seorang pun di muka bumi ini yang tak rela membayar dengan satu mata dan satu gigi untuk memiliki alat seperti ini, yang sekali dicoba langsung memperlihatkan setiap noda dalam diri seseorang, nilai setiap keahlian, dan setiap harta! Karena di dalam wadah ini kau dapat melihat apakah sebuah mi kosong belaka ataukah ia berisi nalar, apakah sesuatu itu tercemar atau murni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun