Penguatan Regulasi dan Standar Industri Halal: Malaysia memimpin dalam standarisasi produk halal dunia.
Kolaborasi dengan Negara Muslim Lain: Malaysia memperkuat hubungan dengan negara-negara OKI dalam pengembangan teknologi berbasis Islam.
Ketiga negara ini---Iran, Turki, dan Malaysia---menunjukkan bahwa integrasi antara ilmu dan agama bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan yang unik. Iran menekankan sains sebagai bagian dari jihad intelektual, Turki mencoba mengembangkan konsep Islamic Science, sementara Malaysia mempromosikan Islamization of Knowledge.
Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah:
Bagaimana memastikan bahwa Islamisasi sains tidak mengorbankan metodologi ilmiah modern?
Bagaimana menciptakan ekosistem penelitian yang mandiri di dunia Islam?
Bagaimana membangun sinergi global antara negara-negara Muslim dalam riset dan teknologi?
Dengan strategi yang lebih matang, negara-negara Muslim dapat meningkatkan kontribusinya dalam sains global tanpa kehilangan identitas Islaminya.
2.9 Narasi, Sikap, dan Kontribusi Ilmuwan Islam terhadap AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir
1. Narasi Ilmuwan Islam terhadap AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir
Narasi ilmuwan Islam dalam perkembangan teknologi mutakhir---terutama kecerdasan buatan (AI), teknologi kuantum, dan fusi nuklir---berakar pada prinsip bahwa ilmu pengetahuan adalah bagian dari "Iqra" (membaca) dan eksplorasi ayat-ayat kauniyah Allah.