Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir dalam Dialektika Integrasi Wahyu dan Sains

13 Maret 2025   02:05 Diperbarui: 13 Maret 2025   02:05 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.8 Kasus Negara yang Berhasil Mengintegrasikan Ilmu dan Agama

1. Iran: Membangun Teknologi Nuklir dalam Kerangka Identitas Islam

a. Pendekatan

Iran telah menjadikan sains dan teknologi sebagai bagian dari strategi nasionalnya, dengan pendekatan yang berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pengembangan teknologi modern. Pendidikan tinggi di Iran menempatkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari jihad intelektual dan kemandirian bangsa, sebagaimana ditekankan dalam pidato-pidato pemimpin tertinggi Iran.

b. Keunggulan dan Signifikansi Pencapaian

  • Kemajuan dalam Teknologi Nuklir: Iran berhasil mengembangkan program nuklir yang mencakup reaktor penelitian, produksi isotop medis, serta pengayaan uranium untuk energi.

  • Riset dan Publikasi Ilmiah: Iran berada di peringkat pertama di dunia Islam dalam jumlah publikasi ilmiah di bidang teknik dan sains alam (SCImago Journal & Country Rank, 2023).

  • Keberhasilan dalam Teknologi Biomedis: Iran juga unggul dalam rekayasa genetika, teknologi sel punca, dan produksi obat-obatan canggih.

c. Tantangan yang Dihadapi

  • Sanksi Internasional: Iran menghadapi embargo ekonomi dan teknologi dari negara-negara Barat yang membatasi akses ke peralatan dan bahan baku ilmiah.

  • Stigma Politik terhadap Program Nuklir: Program nuklir Iran sering dianggap sebagai ancaman geopolitik oleh negara-negara Barat.

  • Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun