Islamisasi sains menolak sekularisme yang memisahkan wahyu dari ilmu. Sebaliknya, Islamisasi sains berusaha:
Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pengembangan ilmu, sehingga sains berkembang secara etis dan berorientasi maslahat.
Menghidupkan kembali konsep tauhid dalam epistemologi sains, di mana ilmu adalah alat untuk memahami kebesaran Allah.
-
Membangun paradigma ilmu berbasis nilai spiritual, yang tidak hanya mengejar kemajuan teknologi tetapi juga keseimbangan moral dan sosial.
Contoh dalam Sains Kesehatan
Sekularisme: Medis hanya berdasarkan metode empiris dan mengabaikan dimensi spiritual dalam penyembuhan.
Islamisasi sains: Mengakui peran ikhtiar medis dan doa dalam kesembuhan pasien.
Perbandingan Reduksionisme, Sekularisme, dan Islamisasi Sains
Islamisasi sains menjadi jawaban terhadap reduksionisme dan sekularisme, karena menawarkan pendekatan yang: