Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir dalam Dialektika Integrasi Wahyu dan Sains

13 Maret 2025   02:05 Diperbarui: 13 Maret 2025   02:05 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penghapusan nilai-nilai agama dalam perkembangan ilmu, sehingga ilmu berkembang tanpa mempertimbangkan aspek moral.

  • Dominasi pandangan dunia materialistik, yang menyebabkan hilangnya dimensi spiritual dalam pemikiran ilmiah.

  • "Science without religion is lame, religion without science is blind."
     --- Albert Einstein

    Kritik terhadap Sekularisme

    1. Mengabaikan Aspek Moral dalam Sains

    Sains yang terlepas dari nilai-nilai moral berpotensi digunakan untuk eksploitasi, kehancuran lingkungan, dan ketidakadilan sosial (contoh: rekayasa genetika tanpa etika, pengembangan AI tanpa batas).

    1. Meminggirkan Ilmu Wahyu

    Sekularisme dalam sains menganggap wahyu sebagai sesuatu yang tidak relevan, padahal dalam sejarah, banyak ilmuwan Muslim (Ibn Sina, Al-Biruni, Al-Farabi) mengembangkan sains dengan dasar spiritual.

    1. Menjadikan Sains sebagai Dogma Baru

    Sekularisme sering mengarah pada "scientism", di mana sains dianggap sebagai satu-satunya cara untuk memahami realitas, sementara agama dan filsafat dianggap irasional.

    Relevansi dalam Islamisasi Sains

    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun