Al-Attas melihat bahwa umat Islam mengalami krisis epistemologi karena:
Pengaruh sekularisme Barat yang memisahkan ilmu dari nilai spiritual.
Dikotomi ilmu agama dan ilmu duniawi, yang menyebabkan pemisahan ulama dan ilmuwan.
-
Kebingungan epistemologis, di mana umat Islam mengadopsi sains modern tanpa fondasi nilai Islam yang kuat.
"The loss of adab (proper knowledge and manners) has led to the corruption of knowledge and the confusion of truth with falsehood.", kata Naquib al-Attas.
Solusi: Epistemologi Islam Berbasis Tauhid
Untuk mengatasi krisis ini, al-Attas menekankan pentingnya integrasi wahyu dan sains melalui epistemologi Islam yang:
Berasal dari wahyu sebagai sumber utama kebenaran.
Memahami sains dalam kerangka Tauhid, bukan sekadar rasionalisme atau empirisme murni.
Menanamkan nilai-nilai Islam dalam setiap cabang ilmu pengetahuan.
Relevansi bagi kehidupan modern: