Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir dalam Dialektika Integrasi Wahyu dan Sains

13 Maret 2025   02:05 Diperbarui: 13 Maret 2025   02:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penguatan Regulasi dan Standar Industri Halal: Malaysia memimpin dalam standarisasi produk halal dunia.

  • Kolaborasi dengan Negara Muslim Lain: Malaysia memperkuat hubungan dengan negara-negara OKI dalam pengembangan teknologi berbasis Islam.

  • Ketiga negara ini---Iran, Turki, dan Malaysia---menunjukkan bahwa integrasi antara ilmu dan agama bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan yang unik. Iran menekankan sains sebagai bagian dari jihad intelektual, Turki mencoba mengembangkan konsep Islamic Science, sementara Malaysia mempromosikan Islamization of Knowledge.

    Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah:

    1. Bagaimana memastikan bahwa Islamisasi sains tidak mengorbankan metodologi ilmiah modern?

    2. Bagaimana menciptakan ekosistem penelitian yang mandiri di dunia Islam?

    3. Bagaimana membangun sinergi global antara negara-negara Muslim dalam riset dan teknologi?

    Dengan strategi yang lebih matang, negara-negara Muslim dapat meningkatkan kontribusinya dalam sains global tanpa kehilangan identitas Islaminya.

    2.9 Narasi, Sikap, dan Kontribusi Ilmuwan Islam terhadap AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir

    1. Narasi Ilmuwan Islam terhadap AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir

    Narasi ilmuwan Islam dalam perkembangan teknologi mutakhir---terutama kecerdasan buatan (AI), teknologi kuantum, dan fusi nuklir---berakar pada prinsip bahwa ilmu pengetahuan adalah bagian dari "Iqra" (membaca) dan eksplorasi ayat-ayat kauniyah Allah.

    • Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun