1. Islamisasi Sains Menurut Naquib al-Attas
a. Konsep Islamisasi Ilmu
Naquib al-Attas adalah salah satu perintis gagasan Islamization of Knowledge (Islamisasi ilmu pengetahuan). Menurutnya, sains modern harus disaring dan dibersihkan dari unsur-unsur sekularisme dan nilai-nilai Barat yang bertentangan dengan Islam.
Islamisasi sains menurut al-Attas mencakup dua aspek utama:
Menyaring unsur-unsur asing dalam ilmu pengetahuan
Sains modern membawa paradigma materialisme, sekularisme, dan dualisme Cartesian yang memisahkan ilmu dari spiritualitas.
Islamisasi berarti membuang elemen-elemen ini dan menggantinya dengan pandangan dunia Islam yang berbasis Tauhid.
Menanamkan nilai-nilai Islam dalam ilmu pengetahuan
Ilmu harus dikembangkan dalam kerangka epistemologi Islam yang menekankan hikmah, adab, dan keseimbangan antara akal dan wahyu.
Sains bukan sekadar pencarian fakta objektif, tetapi harus membantu manusia mencapai makna yang lebih tinggi dalam kehidupan.
"Islamization of knowledge does not mean the rejection of Western knowledge, but rather the removal of secular elements from knowledge and its integration with the Islamic worldview.", kata Naquib al-Attas.