Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir dalam Dialektika Integrasi Wahyu dan Sains

13 Maret 2025   02:05 Diperbarui: 13 Maret 2025   02:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Contoh Sikap Ilmuwan Muslim

  • Mishal Al-Ansari (Qatar): Mendorong AI Islamik yang beretika, seperti sistem AI yang bisa membantu dalam ijtihad hukum.

  • Prof. Ahmed Elgammal (Mesir-AS): Mengembangkan AI dalam bidang seni dengan prinsip yang tidak melanggar nilai Islam tentang penciptaan gambar makhluk hidup.

b) Teknologi Kuantum dan Perspektif Islam

Sikap ilmuwan Islam terhadap fisika kuantum lebih fleksibel, karena beberapa prinsip kuantum justru mendukung pandangan metafisik Islam:

  • Ketidakpastian Heisenberg dianggap selaras dengan konsep takdir (qadar), bahwa meskipun ada probabilitas, Allah tetap memiliki kehendak mutlak.

  • Entanglement (keterhubungan kuantum) dapat dijadikan dasar untuk memahami interkoneksi antara makhluk dan penciptaannya.

  • Kuantum computing dipandang sebagai bentuk pemrosesan informasi yang lebih mendekati cara alam semesta bekerja, dan memiliki potensi besar dalam kriptografi Islam untuk keamanan data syariah.

Contoh Sikap Ilmuwan Muslim

  • Mohamed El Naschie (Mesir): Mengembangkan model E-infinity Theory, yang mencoba menghubungkan mekanika kuantum dengan teori geometri dalam Islam.

  • Muhammad Abdus Salam (Pakistan): Fisikawan Muslim peraih Nobel, yang menekankan bahwa fisika kuantum adalah cerminan keindahan dan keteraturan Ilahi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun