Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir dalam Dialektika Integrasi Wahyu dan Sains

13 Maret 2025   02:05 Diperbarui: 13 Maret 2025   02:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minimnya universitas Muslim dalam peringkat global mencerminkan lemahnya sistem pendidikan dan riset.

Investasi dalam R&D (Research & Development) harus diperkuat, dengan fokus pada bidang teknologi, kesehatan, dan energi yang berbasis prinsip Islam.

b. Kebijakan Riset Berbasis Paradigma Integratif

  • Negara-negara Muslim harus meningkatkan anggaran riset hingga minimal 2% dari PDB, sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara maju seperti AS (2,7%), Jerman (3%), dan Korea Selatan (4,8%).

  • Pendanaan riset harus diarahkan pada proyek-proyek yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Islam, seperti:

Astrofisika Islam (kajian kosmologi berbasis Al-Qur'an).

Bioteknologi Halal (pengembangan obat dan makanan berbasis Islam).

Ekonomi Islam berbasis Big Data dan AI.

  • Negara-negara Muslim dapat membentuk jaringan riset global seperti OKI Research Consortium, yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar-ilmuwan Muslim.

3. Rekomendasi: Sinergi Akademisi, Ulama, dan Ilmuwan

Untuk membangun kembali kejayaan sains Islam, diperlukan kerja sama lintas disiplin antara akademisi, ulama, dan ilmuwan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun