c) Fusi Nuklir dan Perspektif Islam
Ilmuwan Muslim cenderung lebih berhati-hati terhadap nuklir karena sejarah penggunaannya yang destruktif, tetapi mereka tetap mendukung riset reaktor fusi nuklir sebagai sumber energi bersih. Sikap mereka terhadap teknologi nuklir adalah:
Energi fusi lebih etis daripada fisi, karena lebih aman dan tidak menghasilkan limbah beracun yang berbahaya dalam jangka panjang.
-
Pengembangan energi nuklir harus memiliki niat yang benar (niyyah): untuk keberlanjutan dan kesejahteraan umat, bukan untuk kehancuran.
Fatwa terhadap energi nuklir masih dalam perdebatan, tetapi ada konsensus bahwa fusi lebih diterima dibandingkan senjata nuklir yang bersifat destruktif.
Contoh Sikap Ilmuwan Muslim
Dr. Ibrahim Othman (Suriah): Mendorong riset nuklir untuk kepentingan energi dan kesehatan, bukan militer.
Dr. Atta-ur-Rahman (Pakistan): Menekankan perlunya riset fusi nuklir di negara-negara Islam agar tidak tergantung pada energi fosil.
3. Kontribusi Ilmuwan Islam dalam AI, Teknologi Kuantum, dan Fusi Nuklir
a) Kontribusi dalam AI
Pusat AI Islamik: