Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atas jasa- jasa dan kebaikannya, Oshi selalu menyempatkan waktunya untuk sekedar menemuinya di sebuah gubuk kecil, tak jauh dari perkampungan. Dengan sesekali membawa makanan dan keperluan lainnya. Kebiasaan itu dilakoninya setiap selesai bertugas. Sebelum pulang kenegaranya, Oshi sempat memberi kenang- kenangan helm, senapan angin dan celana kolor. Hanya senapan angin itulah satu-satunya kenangan yang masih tersisa. Melihat kenyataan pahit itu, kang karta menyadari kekurangannya dan mereka pun saling memahami keadaan.

Kang Karta dan Aminah meyadari betul betapa susahnya untuk bertahan hidup di masa itu. Menanam singkong yang baru berumur sebulan sudah dirusak babi-babi hutan. Musuh utama masa itu bukan hanya babi hutan, tetapi juga sesama manusia. Padi yang belum menguning sempurna disore hari, tiba-tiba habis di pagi harinya. 

Disikat habis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kala itu orang-orang yang menanam padi harus rela tinggal di gubuk-gubuk persawahan, menungguinya siang dan malam, nyawa sebagai taruhannya. Kalau pun padi itu berhasil dipanen, bukan berarti nasib mujur berpihak padanya. Separuh dari hasil panen padi harus disetorkan kepada Pemerintah Boneka, kaki tangan para Penjajah. Akhir dari semua itu, banyak sawah dan ladang tidak terhitung luasnya dengan sengaja tidak digarap sama sekali. 

Orang-orang pribumi lebih memilih membiarkan sawah dan ladangnya menganggur daripada harus menanaminya, lalu hasilnya diserahkan kepada orang lain. Pada masa itu perkebunan berbagai komoditi secara massal sedang gencar-gencarnya digalakkan, untuk mendukung pesatnya kemajuan industri di kawasan Eropa.

Setiap Tentara Jepang itu datang memberi makanan kepadanya, ia tidak segera mencicipinya sebagai bentuk penghormatan pada suaminya. Sering kali Aminah beralasan sudah kenyang lalu kemudian dibawanya pulang makanan itu, begitu seterusnya. Peristiwa itu berjalan sekitar dua tahun lamanya, tepatnya setelah perang dunia kedua berakhir.  Jepang mengalami kekalahan telak, dengan dihancur luluhkannya kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika serikat1. Sebelumnya tentara Jepang membombardir Pearl Harbour, sebuah pelabuhan militer Angkatan Laut di kepulauan Hawaii Amerika Serikat.

Mulanya Setiap kali Aminah pulang membawa makanan, Kang Karta selalu menanyakan dari mana makanan itu didapat. Namun Aminah selalu merahasiakannya. Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu, Kang Karta mengetahui dari mana makanan itu berasal. Kang Karta berusaha memahami keadaan dan berusaha mengikhlaskannya. Ia seperti tidak mampu terus-terusan bergelut dengan kehidupannya yang serba kurang.


Aminah tidak pernah memberitahukan keberadaan senapan angin, yang tergeletak dibalik lemarinya. Muncul tanda tanya dibenaknya namun urung ia tanyakan, menunggu suasana yang tepat untuk menanyakannya. Usai menanak nasi dan mencuci piring, Aminah segera membangunkan Qohar. Ditariknya selimut erat-erat seperti yang biasa dilakukannya, setiap Qohar menarik kembali selimutnya. Begitu terbangun, Qohar pergi ke padasan1mencuci muka lalu kembali ke kamar tidur, mengambil senapan angin yang telah menjadi mainan baru baginya.

" Ayo shalat dulu?"

" Iya Mak!" balasnya sambil merapikan selimutnya.

"Sehabis shalat nanti sarapan!, lauknya ku taruh diatas rak." perintahnya sambil merapikan pakaian kotornya, hendak dicuci.

" Lauknya apa? "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun