Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kayaknya memang sudah cukup lama ya, Mbok Nah tidak ke sawah." ujar perempuan yang dari tadi pagi pekerjaannya hanya membuang rumput ke selokan

"Mungkin sakitnya sudah ada seminggu, kalau tidak salah semenjak dari Kantor Balai Desa." ujar yang lain.

"Mbakyu tak bilangin, jangan bilang ke orang-orang ya? Kabarnya Mbok Nah itu sudah tidak diperbolehkan ngaji di Majlis Taklim asuhan Pak Yai Idris, karena bisa mendatangkan aib bagi Majlis Ta'lim itu sendiri. Kalau sampai Mbok Nah tetep nekat ikut pengajian, itu sama artinya dia mencemarkan nama baik Pak Yai, sampai-sampai kata Mbok Karti, yang ikut pengajian kemarin, Pak Yai berpesan kepada seluruh para jamaah, supaya berhati-hati di dalam bekerja, bertindak maupun bersikap. Jangan sampai menjadi Mbok Nah yang kedua kali, yang lurus-lurus saja gitu lho," bisik Nyai Sarkem kepada katimeh.

"Katanya Mbok Nah cuma jadi makelar tanah?" timpal Katimeh pelan.

"Makelar sih makelar tapi buktinya kan kayak gitu, sekongkol dengan orang-orang kafir," ujar nyai Sarkem yang biasa menyamakan orang-orang asing itu dengan orang kafir.

"Sakitnya mungkin adzab dari gusti Allah," seorang perempuan yang lain berkesimpulan.


"Adzab kepalamu! Lha wong Mbok Nah itu katanya bela-belain ke Kantor Balai Desa demi keadilan kok!" bela Kasanah, tetangga jauh Aminah yang sejak tadi diam saja. "Dia itu protes dengan aturan yang dibuat pak Carik yang katanya berubah-ubah itu!"

"Aku dengar-dengar sih katanya, Mbok Nah itu menempelkan kertas di papan pengumuman Kantor Balai Desa, sehingga memancing amarah para perangkat  Desa, entah isinya apa giti lho," ujar yang lain.

"Tapi yang jelas, menurutku Mbok Nah itu cuma negur atau hanya sekedar mengingatkan, Pemerintah Desa kan juga manusia yang bisa salah, siapa lagi yang mau mengingatkan pemerintah kalau bukan masyarakatnya, benar apa tidak?" kata yang lain kepada rekan-rekannya.

"Iya, mungkin ada benarnya juga," jawab yang lain.

"Setahun yang lalu, aku membukukan surat tanah yang di belakang rumahku, eh nyatanya baru jadi kemarin, itupun karena sering-sering tak beri uang tambahan biar cepat kelar, sampai habis, dua gelangku!" sambung perempuan yang berkerudung merah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun