Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mereka menggarap surat-surat hingga bertahun-tahun, apa itu wajar? Lha wong tinggal menunggu pembuatan cap jempol saja sampai berbulan-bulan,"gerutunya dengan kesal.

"Mungkin tintanya habis dan harus beli di luar negeri, bisa saja bukan?"timpalnya dengan nada bergurau.

"Apa susahnya buat tinta dari gedebog pisang!"sahutnya dengan ketus.

"Dari kabar yang beredar,Simbah bersekongkol dengan orang-orang Chunghoa, apa itu memang benar?"

"Memang ada benarnya, tetapi untuk kemaslahatan, bukan hanya demi uang semata."

"Seandainya Simbah disuruh memilih, dibayar lebih untuk kepentingan orang-orang Chunghoa atau tidak dibayar sama sekali untuk kepentingan masyarakatnya sendiri?"


"Saya tidak memilih."

"Kok bisa begitu, kenapa?" balasnya dengan mengerutkan dahi, semakin menambah penasaran saja.

"Dua-duanya tidak berdiri di atas dasar kemanusiaan." jawabnya bijak.

"Kemanusiaan seperti apa yang Simbah maksud?" tanyanya dengan dihujam rasa penasaran untuk yang kesekian kali.

"Kemanusiaan itu tidak hanya berpihak pada orang-orang Chunghoa maupun masyarakat pribumi, melainkan keberpihakan kepada semuanya." jawabnya menerangkan dengan gamblang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun