Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbahmu katanya sakit ya?" tanya perempuan yang lain.

"Iya, sakit,"

"Kebanyakan uang kali?" sahut seorang perempuan yang memakai caping gunung bercat hijau sambil mencabuti rumput sembari bercanda.

"Sakit apa?" tanya seorang perempuan yang berselempang selendang.

"Hanya ngilu di kakinya,"

"Ooh kena reumatik mungkin,"


"Biasanya kalau kebanyakan uang yang sakit itu kepalanya, karena pusing mau dikemanakan uangnya," sahut yang lain sambil cengar-cengir.

"Tapi kalau kakinya yang sakit apa dibuat mikir?" seloroh perempuan paruh baya yang tengah mengumpulkan rumput hendak dibuang.

"Kamu ini ada-ada saja." ujar yang lain menengahi.

Para ibu buruh matun terbiasa bercanda sembari menyiangi rumput. Dari waktu ke waktu selalu ada hal yang dibicarakannya. Tidak ingin ikut hanyut dalam pembicaraannya, Qohar lalu pergi menjauh, memperbaiki saluran air sambil menyiangi rumput liar di sela-sela tanaman padi. Dari jauh, samar-samar masih terdengar pembicaraan para ibu buruh matun. Semenjak kedatangannya ke sawah, pelan-Pelan mereka menggiring dan mengalihkan pembicaraan ke masalah neneknya. Di bawah terik panasnya mentari yang kian menyengat, tak menyurutkan mereka untuk terus bergunjing, rasa puas dan bangga melingkupinya apabila mengetahui berita itu secara menyeluruh. Menjadi sebuah hiburan, sebagai upaya keluar dari keadaan yang menelikungnya. Terkungkung oleh rasa jemu, keram dan pegal-pegal disekujur badan. Di waktu dluhur mereka mulai beristirahat.

Dengan bergunjing, mereka seperti terobati akan sebuah candu yang telah lama mengakar dan bersarang di kepalanya. Sementara itu, Qohar semakin asyik pula dengan dunianya, mengairi sawah sambil menyiangi rumput, lalu sesekali pergi ke sungai dan nyebur dengan gaya saltonya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun