Mohon tunggu...
Raka Abbiyan Permana
Raka Abbiyan Permana Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Menulis adalah inspirasiku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gagal Dulu, Gagal Lagi, Sukses Terus!

21 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 21 Februari 2021   11:36 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayahku mungkin tahu maksudku, karena ayah tidak jadi masuk ke kamarku. Semalaman aku memikirkan masalah ini. Tak terasa jago-jago mulai bernyanyi di pagi ini. Kuhapus pikiran ini sejenak dan kutadahkan tangan untuk meminta petunjuk kepada-Nya. Kuambil air suci dan dilanjutkan dengan sembahyang.

"Tuhan ... berikan petunjuk kepadaku untuk menyelesaikan masalah ini. Mengapa aku ditakdirkan untuk menjadi bodoh. Mengapa aku harus seperti ini?"

            Tak terasa air mata jatuh membasahi kain suci ini. Doa yang kupanjatkan begitu tulus dari hatiku yang paling dalam. Namun, dari sudut mataku terlihat seperti ada orang yang sedang mengawasiku. Aku tidak tahu itu ayah atau ibu, tetapi aku tidak ingin tahu siapa di balik pintu itu. Setelah sembahyang aku turun ke bawah untuk sarapan pagi bersam ayah dan ibu.

"Pagi semuanya," ucapku tanpa sedikit senyuman.

"Pagi," ucap mereka.

            Sarapan kali ini terasa sangat dingin sekali, tidak ada perbincangan sedikitpun. Hanya suara tarian sendok dan garpu yang mengisi sarapan pagi ini. Tiba-tiba ayah memotong kesunyian ini.

"Liburan tahun ini kita pergi ke rumah Nenek saja. Kita kumpul bersama saudara-saudara kita," ucap ayah.

"Kalau itu yang terbaik boleh saja." Jawab ibu.

"Tapi, bagaimana dengan nasibku? Aku malu," ucapku dengan sedikit emosi.

"CUKUP! Ibu tidak mau mendengar alasan darimu!"

            Mendengar ucapan tadi membuat otakku semakin keras untuk berpikir. Aku lebih memikirkan rasa malu karena tidak naik kelas, pasti nenek akan membahas masalah sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun