Mohon tunggu...
renanda agung kharisma putri
renanda agung kharisma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa semester 1 jurusan PKK yang memiliki hobi menari, membaca novel, dan mengarang cerita. saya merupakan pribadi yang introvert yang mudah tertarik dengan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Harus Si Dingin Itu?

29 November 2022   22:23 Diperbarui: 29 November 2022   22:50 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa begitu?" Tanya Kiza heran

"Nanti badanku gatal gatal." Jawabku seraya menunjukkan puppy eyes ku.

Singkat cerita, selanjutnya ia tak pantang menyerah menunjukkan berbagai macam gaun, dari gaun v - neck berbelahan dada rendah, bertabur manik manik berlian. Selanjutnya adalah gaun berwarna Aqua blue dengan lengan Off-shoulder berwarna light pink. Seterusnya yaitu gaun berwarna krem Lace dan lagi lagi bahannya adalah organdi, dapat dipastikan dan diyakini itu akan membuat kulitku iritasi. 

Gaun selanjutnya adalah gaun biru Dongker dengan model high neck Tampa lengan, tentu saja pada bagian atas gaun ramai bordiran yang sungguh menjengkelkan hufth sudahlah lanjut ke gaun berikutnya. Gaun berikutnya bak gaun selebriti, yup warnanya masih biru Dongker, tetapi lagi lagi bahannya organdi dengan model lagi lagi sama dengan beberapa dress sebelumnya, yaitu Off-shoulder, bagian pinggang gaun itu dihiasi berlian, tetapi entahlah aku tak suka itu terlalu 'wow' saja.

"Baiklah sekarang terserah pada kau, pilihlah sendiri salah satu, jika tidak kau akan tau dendiri apa yang akan diperbuat oleh Jun sebagai hukumanmu." Peringat Kiza membuatku bergidik ngeri mengingat bagaimana dia memberikan hukuman ketika aku mengumpatnya kemarin. Aku pun berjalan meneliti gaun satu persatu, hingga akhirnya aku menemukan satu gaun yang berada di dekat sofa santai yang berwarna hijau botol dengan warnanya yang gemerlap, model dress itu sangat simpel, model sheat dress yang kupikir ini akan lumayan nyaman ketika ku pakai.

"Ki, bagaimana dengan ini?" Tanyaku riang.


"Boleh juga, coba pakai." Ujar Kiza

"Okay."

Aku dibantu Kiza melepaskan gaun tersebut dari Mannequin fiberglass tempat gaun tersebut dipajang, aku melihat ke cermin rias dan ada satu yang terlupakan olehku. Yang benar saja, bekas kemerahan di leherku sangat merah bagaimana aku bisa menutupi semuanya? Makeup ku tak kubawa. Dewi Aphrodite sekarang terserah padamu, keajaiban apa yang kau berikan untukku.

"Ada apa?" Tanya Kiza bingung ketika melihat wajahku lesu. Aku menunjuk banyak tanda merah di leherku, dan Kiza hanya ber-oh ria tanpa mengeluarkan suara.

Dia lantas menggandengku dan membawakan dress yang tadi aku pilih. Ia membukakan pintu kamar, tetapi kamar ini berbeda dengan kamarku, aku menelitinya lebih detail terdapat box bayi kayu dengan warna putih tulang lengkap dengan mainan gantung diatasnya, dapat diduga bahwa ini adalah kamar Kiza dan Matthew. Imut sekali....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun