Mohon tunggu...
renanda agung kharisma putri
renanda agung kharisma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa semester 1 jurusan PKK yang memiliki hobi menari, membaca novel, dan mengarang cerita. saya merupakan pribadi yang introvert yang mudah tertarik dengan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Harus Si Dingin Itu?

29 November 2022   22:23 Diperbarui: 29 November 2022   22:50 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tuan putri, sebaiknya Anda tidak melakukan keputusan anda ini, karena di masa depan kelak anda sendiri yang akan hancur karena keputusan konyol yang anda ambil" nasihatnya padaku

Aku menoleh cepat kearah Diego, dengan nada kesal aku membalas perkataannya "Dengar Diego, keputusan ku sudah bulat, apapun risikonya aku akan menerimanya" jawabku mantap

Diego menghela nafas sejenak dengan ekspresi yang lumayan serius, lantas kembali bersuara "Tetapi dibalik itu semua anda akan menjadi Luna yang terkuat, bahkan kekuatan anda menandingi Alpha manapun, karena keterpurukan itu anda akan menjadi yang terkuat hingga membangun anda bisa membangun Leigon sendiri, pack terkuat di alam semesta" imbuh Diego, kali ini ia berbicara sangat serius dan menatapku kembali intens.

Ayah yang ikut mendengar hal tersebut terkejut sekaligus bingung, hal tersebut berhasil membuat ayah menyuarakan suaranya lagi

"Apa maksudmu?" Tanya ayah sembari memicingkan mata dan mendekat kepada Diego.

Tak sempat Diego menjawab pertanyaan ayah, seseorang datang dari balik pintu dengan tergesa-gesa


"Hormat saya yang mulia" Hormatnya pada ayah. Seisi ruangan melihat kearah orang yang memberi hormat itu.

"Ada 3 orang pria yang ingin menemui anda yang mulia, sepertinya mereka datang dari negeri seberang" Pemberitahuan Aldrico sang Beta Wolf di pack ini membuat ayah terkaget, lagi.

"Arahkan mereka untuk ke ruangan ini" Perintah ayah. Aldrico mengangguk selanjutnya meninggalkan aula megah ini

Beberapa saat setelah keluarnya Aldrico dari aula, ia kembali dengan 3 orang pria yang mengikutinya dibelakang. Tak ingin larut dalam acara formal pribadi milik ayah, Aldrico memberi hormat kembali kepada ayah, setelah itu baru ia melenggang pergi.

Aku memulai acting ku menjadi Maid dengan berdiri di belakang ayah dan Diego. Aku menatap sekilas 3 orang pria itu, salah satu dari pria tersebut aku yakin adalah ayah dari kedua pria muda yang berada di samping seorang pria paruh baya yang berbeda di depan ayahku ini. Jangan ditanya apakah dua pria yang berdiri di samping teman ayah itu pastilah anak anaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun