Mohon tunggu...
renanda agung kharisma putri
renanda agung kharisma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa semester 1 jurusan PKK yang memiliki hobi menari, membaca novel, dan mengarang cerita. saya merupakan pribadi yang introvert yang mudah tertarik dengan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Harus Si Dingin Itu?

29 November 2022   22:23 Diperbarui: 29 November 2022   22:50 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plak!

Tiga tamparan itu berhasil kembali membuatku tersungkur ke lantai, kali ini sangat menyedihkan, tubuhku lemas, seakan Jane terkurung dan tak bisa melawan. Mataku terasa panas, tak kusadari cairan bening membasahi kedua pipi lebamku. Entah mengapa yang ada di pikiranku hanya Jun, aku menyesal telah melanggar perintahnya agar menurut padanya dan tidak meninggalkannya sendirian.

"Jun, help me please." Lirihku terisak dilantai, sungguh miris!

Kedua pria yang menamparku tadi hanya tertawa lepas dan si pria yang pertama kali menamparku mengatakan sesuatu.

"Kau menghajar anak buahku tanpa ampun, tapi lihatlah kau sekarang menangis tanpa henti." Ucapnya

"Ini baru permulaan sayang, kau akan lebih menderita lagi dari ini." Imbuhnya lagi sambil berjalan kearahku dan mengelus puncak kepalaku lembut seakan ia tak melakukan dosa sama sekali.


Aku terisak-isak dilantai, sesekali aku tersedak karenanya, dan sesekali aku memanggil manggil nama Jun.

"Kekasih sialanmu itu tidak akan bisa menolongmu disini, jadi jangan bermimpi." Ucapnya terbahak.

Napasku semakin melemah seiring waktu, kupikir aku akan mati konyol di tangan para keparat ini.

BRAKKK

Pintu yang semula tertutup kini lepas dari engselnya karena di dobrak paksa oleh seseorang dari luar.

"Jun."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun