Wawancara jenis ini merupakan kreasi interaksional kedua belah pihak. Orang yang diwawancarai harus dianggap subjek yang aktifmengkonstruksi kognitifnya dan pewawancara harus mampu menangkap alam makna tersebut.
Adapun fungsi wawancara terstruktur adalah :
Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal
Agar pencatatannya lebih cepat
Pengambilan data lebih sistematis dan teratur
Wawancara terstrukutur yaitu wawancara yang pertanyaan-pertanyaannya lebih disiapkan, seperti menggunakan pedoman wawancara. Ini berarti peneliti telah mengetahui data dan menentukan focus serta perumusan masalah.
Pedoman Wawancara Semiterstruktur
Wawancara semiterstrktur yaitu wawancara yang sudah cukup mendalam karena ada penggabungan antara wawancara yang berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan pertanyaan yang lebih luas dan mendalam dengan mengabaikan pedoman yang sudah ada.
Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
Pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang lebih bebas, lebih mendalam dan menjadikan pedoman wawancara sebagai pedoman umum dan garis-garis besarnya saja.
Pedoman wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Wawancara ini disebut juga wawancara mendalam, wawancara terbuka (open ended interview).