Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Syukurlah... kau selamat. Aku adalah asli keturunan pribumi, aku menjadi tentara Jepang untuk kembali ke Jawa. Namun, takdir memang kejam nak, orang tuaku pun mati dalam peperangan. Dan aku..."

Belum sempat tentara Jepang itu melanjutkan kata-katanya, Shepo kembali mengeluarkan teriakan histerisnya.

"Arrgghh... tidak, biarkan aku terbunuh. Aku mau menyusul kedua orang tuaku!!"

Shepo mulai meronta-ronta dan menimbulkan goncangan perih pada tubuh tentara Jepang yang penuh luka itu.

"Arrghhtt...uhuk..uhuk..."

"Ahh... maafkan aku, bertahanlah...ayo kita ke rumah sakit."

Tiba-tiba Shepo terhenti dari amukannya begitu menyadari penyelamat nyawanya mulai sekarat berusaha memanggulnya seperti saat ia hendak membawa bapaknya tadi ke rumah sakit.

"Arhggt..tidak usah nak, aku sudah hampir mati."

Prajurit Jepang itu merintih dan menolak panggulan Shepo. Sebaliknya, ia berusaha sekuat tenaga berusaha pada posisi duduk dan mendudukkan Shepo di sebelahnya.

"Maukah sebelum ini aku mati, kau mendengarkan aku..."

Tentara Jepang itu memegang kedua bahu Shepo dan menatapnya lemah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun