Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shepo mulai berada dalam bidikan senapan kompeni. Ia pun segera mempersiapkan senjatanya. Kemudian mulailah Shepo tanpa perlindungan melempari bebatuan hampir bebarengan dengan letusan senapan.

"Door...dooor..."

"buagh...buaght..."
"Arrggth..."

Sepertinya lemparan Shepo tepat mengenai sasaran, namun pandangannya buram seketika merasakan panas dan perih di lengan kirinya. Rupanya ia terserempet peluru, namun tidak mengendap di tubuhnya... hanya lewat. Ia pun terheran-heran perasaannya di dalam kesadarannya yang sempat goncang sesaat, ia merasa sesak sekaligus hangat.

"Oh... apakah aku sudah di surga bersama bapak dan ibu?"

Pikirannya meleset kala ia membuka matanya perlahan-lahan.

"Argghtt..."

Suara rintihan yang begitu dekat dengannya segera mempercepat kesadaran Shepo seketika. Tubuh Shepo merasa berat dan sulit bergerak, ternyata ia tertindih salah satu prajurit Jepang yang memeluknya dengan napas tersenggal dan mulai melemah rengkuhannya. Sementara di sisinya tergeletak tak bernyawa tentara kompeni yang tadi menyerangnya.

"Kamu menolongku, mengapa...?!"

Teriak Shepo tidak percaya, padahal mereka tidak saling kenal. Apalagi ia pasukan yang sedang menyerang. Hati Shepo dipenuhi tanda tanya.

"Ah,kau tidak apa-apa nak?"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun