"Arggh..."
"Door...door"
"Arggh...argght..."
Tembakan bertubi-tubi di susul erangan yang menyakitkan pun tiba-tiba terhentikan oleh tembakan susulan dari arah pelabuhan.
"Doorr...dooor...doorrr..."
"Arggght...!!"
Ternyata tentara Jepang sudah mendarat dan mulai menyerang para tentara Sekutu yang terlihat. Namun, tetap saja orang tua Shepo tidak terselamatkan karena mereka sudah lebih dulu tertembak butiran timah tentara kompeni.
"Hei... kemari, kami lawan kalian....!!!"
Teriak tentara Jepang yang mulai berdatangan dan menantangi tentara Sekutu. Adu tembak dan perkelahian pun tidak terhindarkan lagi, tempat itu kembali ramai dihujani suara tembakan. Di antara semua itu, Shepo menangis tersedu-sedu merunduk dan meratapi bapak dan ibunya yang tergeletak dan bersimbah darah.
"Bapak...ibu... ayo kita ke rumah sakit..."
"Jangan mati... jangan tinggalkan aku..."