Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Arggh..."

"Door...door"

"Arggh...argght..."

Tembakan bertubi-tubi di susul erangan yang menyakitkan pun tiba-tiba terhentikan oleh tembakan susulan dari arah pelabuhan.

"Doorr...dooor...doorrr..."

"Arggght...!!"

Ternyata tentara Jepang sudah mendarat dan mulai menyerang para tentara Sekutu yang terlihat. Namun, tetap saja orang tua Shepo tidak terselamatkan karena mereka sudah lebih dulu tertembak butiran timah tentara kompeni.

"Hei... kemari, kami lawan kalian....!!!"

Teriak tentara Jepang yang mulai berdatangan dan menantangi tentara Sekutu. Adu tembak dan perkelahian pun tidak terhindarkan lagi, tempat itu kembali ramai dihujani suara tembakan. Di antara semua itu, Shepo menangis tersedu-sedu merunduk dan meratapi bapak dan ibunya yang tergeletak dan bersimbah darah.

"Bapak...ibu... ayo kita ke rumah sakit..."

"Jangan mati... jangan tinggalkan aku..."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun