Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biro Jasa Kargo Rantevou merupakan perusahaan milik sahabat ayah Iachos yang bernama Dyonisus Mattew yang mana mereka sama-sama merantau ke Hindia dari Yunani namun berbeda kapal, perahu dagang mereka terguncang badai di tengah laut dan terpisahlah perjalanan mereka mulai dari situ. Mereka baru bertemu kembali tiga hari yang lalu saat pembentukan Asoasi Pengusaha Antar Daerah (APAD) Yogyakarta yang berlangsung di Ambarukmo.

Dan tahun 1954 ini menjadi awal tahun kebersamaan mereka kembali dan bersama-sama membangun cita-cita demokrasi mereka di Yogyakarta. Sepertinya Dewi Fortuna masih belum meninggalkan Iachos dalam keadaan genting ini. Seharusnya kini dengan pihak keluarga Iachos membangun usaha media massa serta pihak keluarga Mattew sebagai biro jasa dapat saling bergabung memperkokoh dan mempersatukan perjuangan mereka, dan kini rencana yang Iachos utarakan pada Arslan akan menjadi pertaruhannya.

*******

"Apa... saya akan dikirim untuk pelatihan?"

"Maaf Tuan, sepertinya saya sama sekali tidak pantas untuk itu..."

Nadanya tercekik setengah berteriak agar tidak terlalu keras melontarkan kekagetannya. Kini Arslan benar-benar tidak bisa lagi menyembunyikan keterkejutannya. Ia masih tidak menyangka apa yang Iachos barusan saja katakan padanya. Arslan memandang kebingungan secara bergantian Iachos yang duduk di depannya yang terbatasi oleh meja kerjanya sementara Raymond duduk di kursi sebelah kirinya. Raymond pun menepuk bahu Arslan untuk menyadarkannya dari kebengongannya.

"Hai sobat, kamu pasti bisa... mari kita rintis bersama-sama."

Dengan senyum yang masih kelu, ia coba menguasai diri lagi sambil terus mengajukkan pertanyaan.

"Jadi yang tuan maksudkan merubah itu akan menjadikan para driver kita sebagai agen?"

Masih dengan nada keterkejutannya Arslan menatap dungu Iachos dan Raymond yang tersenyum sambil mengangguk bebarengan padanya.

"Ya Arslan, untuk mengatasi krisis wartawan itu kita juga harus mengubah  sistem kita agar bisa lebih kuat lagi. Bersama mereka, kalian akan saya kirim ke tempat pelatihan khusus dengan urusan distribusi akan dialihkan ke biro Rantevou. Kita tidak bisa tergantung sepenuhnya pada aparat setempat, apalagi dengan kondisi negara ini yang masih belum stabil pasca agresi Belanda. Dan kita harus bergerak cepat sebelum kita semakin ditelan oleh peristiwa-peristiwa misterius ini."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun