Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi berhubungan sudah tengah hari dari perut-perut para rombongan itu mulai berorkestra, kini gazebo di halaman belakang rumah keluarga Ziporah itu langsung dikelilingi para tamu-tamu yang kelaparan sehingga acara santap-menyantap yang berisik membuat mereka lupa sesaat untuk membahas keadaan yang sedang terjadi. Barulah sesudah mereka kekenyangan, Arslan kembali teringat seketika dan memandang tajam kedua gadis jelita di hadapannya. Kini Arslan benar-benar mengharapkan penjelasan seutuhnya dari mereka.

"Hei nona-nona, kenapa kalian belum juga mau menceritakan kepada kami. Ada apa ini sebenarnya?"

Arslan beringsut-ingsut gemas sekaligus cemas sambil saling menonjok-nonjokkan kedua kepalan tangannya bergantian. Raymond pun yang juga dihantui rasa penasaran menyerang interogasi pada adiknya itu.

"Iya Rinten, ceritakanlah... apa yang sesungguhnya terjadi selama kami tidak ada di sini?"

Raymond memandang tajam Rinten yang menunduk dan sesekali menoleh ke arah Ziporah seolah-olah untuk meminta persetujuan. 'Kenangan lama' itu berusaha menguasai keadaan dengan tenang sambil menepuk-nepuk punggung Raymond dan Danur.

"Hei...hei... tenanglah, janganlah kalian terlalu mendesak mereka seperti itu. mungkin ada berbagai hal yang dipertimbangkan untuk mereka bisa membuka cerita pada kita. Nah nona-nona percayalah pada kami, ceritakanlah apa yang bisa kalian ceritakan mengenai kondisi dan situasi saat ini... kami juga anggota Warta Juang dan Rantevou kan?"

Suara 'kenangan lama' itu melantun halus dan merdu yang semakin menggugah pesona audiens di sekitarnya.  Suasana hening sejenak, Ziporah pun mulai membuka suaranya setelah ia berhasil memberanikan diri.

"Tuan Mattew kecelakaan itu belum lama, baru tiga hari yang lalu. Sepertinya diserang oleh sekelompok perampok saat hendak menuju Temon bersama Papa yang kini hilang entah ke mana...."

"Appaaaa....??!!"

******

BERSAMBUNG....

Frankincense (Purwokerto, 20 Mei 2018)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun