Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sanusi pun menyimpan dengan rapi semua berkas yang sudah dipisahkan dan disatukan sesuai pengelompokannya di laci meja kerjanya.

"Wah... kompeni-kompeni itu memang bikin risih ya pak, mereka memang harus diusir."

Shepo pun mulai menggebu-gebu, akan tetapi ia kembali teringat sesuatu...

"Oh ya pak, ini uang pembayaran dan catatan yang sudah ditandatangani oleh Pak Nurdin dan ia kali ini memesan beras 3 karung."

Shepo menyerahkan dengan hati-hati uang dan catatan itu ke dua telapak tangan Sanusi yang sudah terulur bersiap menerimanya.

"Terima kasih nak, sekarang pergilah mandi. Bersihkan dulu badanmu, kemudian jangan lupa bantu Ibu untuk menyiapkan makam malam."

Sanusi menepuk-nepuk pelan bahu Shepo yang kemudian berlarian ke arah pintu dalam rumah.

Tuban, 27 Februari 1942...

"Waaaa....waaa...!!!"

"Heeiii... jangan rampas barang kami...!!!"

Para warga yang sedang berbelanja di pasar pun berlarian menyelematkan diri. Sementara para pedagang berusaha mempertahankan barang-barang dagangan mereka yang hendak di rampas dan di bawa oleh tentara sekutu untuk perbekalan menyelamatkan diri. Namun sudah terlambat, beberapa pasukan yang belum bisa menyelamatkan diri sudah disergap oleh pasukan Jepang di pelabuhan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun