Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NASAKOM | Naluri Sambar Komplikasi

20 Mei 2018   09:55 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:30 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia bertemu dengan Iachos saat hadir bersama orang tuanya pada perayaan pembukaan usaha media massa keluarga Iachos pada tahun 1908. Mereka kemudian menjadi teman bermain saat kedua orang tua mereka saling berkunjung, dan setelah beranjak dewasa pada tahun 1919 mereka kemudian dinikahkan.

*******

"Selamat pagi, selamat datang..."

Sapa para petugas resepsionis begitu melihat Ziporah dan Mary memasuki ruangan. Ziporah dan Mary pun membalas salam mereka sambil berlalu ke dalam. Sementara Arslan seperti biasanya menunggu dengan sabar di lobi sambil menggoda sang resepsionis. Belum lama Arslan bercengkrama dengan para resepsionis itu, datanglah sesosok pria bertubuh jangkung dan berkulit agak gelap mengenakan jas panjang dan topi pet serta kaca mata hitamnya.

Para resepsionis pun sempat tertegun sejenak seperti Arslan yang memandangi lekat orang itu dari atas sampai bawah. Para resepsionis pun segera melakukan SOP (Standar Operasional Prosedur) menyapa lelaki tersebut yang membalas dengan senyum ramah menampilkan sinar pantulan gigi putih bersih yang kontras dengan warna kulit serta dandanannya serba gelap.

"Selamat pagi juga nona-nona cantik, bisakah saya bertemu dengan Bapak Iachos?"

Tanya lelaki itu seraya melepas kacamata hitamnya dan menyandarkan lengan lainnya pada meja anjungan resepsionis.

"Maaf apakah anda sudah membuat janji?"

"Dan bisakah anda menunjukkan data diri serta menjelaskan keperluan anda kemari?"
tanya kedua resepsionis saling bergantian. Lelaki itu pun menepuk jidatnya dan segera mengambil indentitas diri dari saku dalam jas panjangnya dan menunjukkan pada resepsionis.

"Ah maaf saya lupa memperkenalkan diri, nama saya Raymond Torey Papare. Saya dari Biro Rantevou kemari untuk menindaklanjuti hasil pertemuan agar langsung bertemu dengan beliau sekarang."

Lelaki kemudian melipat gagang kacamata hitam itu di saku luar bagian atas dan menatap lekat resepsionis di depannya, sementara resepsionis yang lainnya telah menyambungkan telepon sambil membawa kartu tanda pengenal lelaki itu dan mulai berkomunikasi dengan suara di seberang gagang telepon lainnya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun