Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

G30S: Tragedi yang Menyelamatkan atau Luka yang Belum Sembuh

1 Oktober 2025   13:02 Diperbarui: 1 Oktober 2025   13:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3. PKI vs Partai Komunis Vietnam (PKV)

PKV, di bawah Ho Chi Minh, menggabungkan komunisme dengan nasionalisme anti-kolonial yang sangat kuat. Perjuangan melawan penjajahan Perancis dan intervensi Amerika membuat komunisme Vietnam sangat terikat pada perang kemerdekaan.

PKI, meskipun terlibat dalam perlawanan terhadap Belanda pasca-1945, tidak membangun identitas ideologisnya di atas perjuangan kemerdekaan bersenjata. Ia tumbuh dalam masa damai relatif, dan membangun kekuatan melalui organisasi massa dan parlemen. Maka, militansi PKV jauh lebih tinggi dan teruji dalam medan tempur, sementara PKI lebih fokus pada gerakan massa dan pengaruh dalam pemerintahan.

4. PKI dan "Komunisme Tropis": Jalan Ketiga?

Melihat berbagai perbandingan ini, muncul satu kesimpulan penting: PKI mengembangkan semacam "komunisme tropis"---suatu versi komunisme yang disesuaikan dengan iklim politik Indonesia yang plural, religius, dan agraris. PKI mengombinasikan:

Retorika revolusi sosial,

Adaptasi struktural terhadap sistem parlementer dan presidensial,

Kecerdikan taktis dalam berkoalisi dengan kekuatan non-komunis.

Namun justru inilah yang menimbulkan kerancuan: bagi lawan-lawan politiknya, wajah PKI tampak ambigu---seperti berpura-pura legal, padahal menyimpan agenda revolusi diam-diam. Kecurigaan inilah yang meletup menjadi paranoia dan berujung pada tragedi 1965.

III. G30S: Fakta, Misteri, dan Polemik

A. Kronologi Peristiwa 30 September -- 1 Oktober 1965

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun