Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

G30S: Tragedi yang Menyelamatkan atau Luka yang Belum Sembuh

1 Oktober 2025   13:02 Diperbarui: 1 Oktober 2025   13:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cina Maois, yang saat itu berkonflik ideologi dengan Uni Soviet.
Vietnam Utara, yang sedang bertempur melawan AS.
Kuba, yang menjadi basis komunis di Amerika Latin.
PKI kemungkinan besar akan memihak blok Beijing, bukan Moskwa, mengingat:

Aidit lebih menyukai pendekatan revolusioner ala Mao.
Uni Soviet mendukung model komunisme parlementer dan sudah "membekukan" beberapa aliansi revolusioner di Asia.
Implikasinya:

Hubungan diplomatik dengan AS, Inggris, dan Australia langsung putus.
Embargo ekonomi dan blokade laut sangat mungkin terjadi.
Pelabuhan-pelabuhan Indonesia berpotensi menjadi pangkalan logistik Cina untuk ekspansi pengaruh di Samudra Hindia.
2. Reposisi Blok Barat: Indonesia Jadi Target Intervensi

Sebagaimana AS mengintervensi Vietnam dan mendukung rezim militer di Amerika Latin, Indonesia yang merah akan mengundang:

Operasi rahasia CIA untuk membentuk dan mempersenjatai oposisi (Islam, militer, separatis).
Dukungan militer dan logistik bagi pemberontakan di Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan, wilayah-wilayah yang sebelumnya sudah pernah memberontak terhadap Jakarta.
Kemungkinan skenario proxy war: AS mempersenjatai gerakan bawah tanah Islam anti-komunis, mirip peranannya di Afghanistan terhadap Taliban melawan Uni Soviet pada 1980-an.
3. Reaksi Negara Tetangga: ASEAN Tidak Pernah Lahir

Dengan Indonesia menjadi negara komunis pro-Cina, maka:

Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura akan mempercepat aliansi pertahanan dengan AS dan Inggris.
ASEAN kemungkinan besar tidak pernah terbentuk atau berubah menjadi persekutuan militer anti-komunis.
Australia meningkatkan kekuatan armada laut dan militernya di Darwin dan Perth untuk menahan ekspansi ideologis dari utara.
Singkatnya, Indonesia akan menjadi isolasi diplomatik, dikepung dan ditakuti oleh tetangga, serta dilanda kecurigaan internal yang terus-menerus.

4. Implikasi Domestik: Penindasan dan Kemandekan Ekonomi

Jika komunisme berkuasa:

Islam politik ditekan atau dibungkam total.
Militer dipreteli atau direorganisasi secara ideologis, mengadopsi model Tentara Rakyat seperti PLA (People's Liberation Army) di Cina.
Pembersihan elite non-komunis tak terhindarkan: media, universitas, birokrat, hingga petani yang tidak loyal akan dilabeli kontra-revolusioner.
Ekonomi akan diarahkan pada:

Nasionalisasi total, tanpa kesiapan manajerial, seperti di Kuba.
Penghapusan sektor swasta dan pemaksaan sistem kolektif (kolektivisasi pertanian).
Kemungkinan besar kelaparan massal dan stagnasi ekonomi, seperti yang terjadi di Cina pada masa Great Leap Forward.
Jalan yang Tak Pernah Kita Ambil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun