Cina Maois, yang saat itu berkonflik ideologi dengan Uni Soviet.
Vietnam Utara, yang sedang bertempur melawan AS.
Kuba, yang menjadi basis komunis di Amerika Latin.
PKI kemungkinan besar akan memihak blok Beijing, bukan Moskwa, mengingat:
Aidit lebih menyukai pendekatan revolusioner ala Mao.
Uni Soviet mendukung model komunisme parlementer dan sudah "membekukan" beberapa aliansi revolusioner di Asia.
Implikasinya:
Hubungan diplomatik dengan AS, Inggris, dan Australia langsung putus.
Embargo ekonomi dan blokade laut sangat mungkin terjadi.
Pelabuhan-pelabuhan Indonesia berpotensi menjadi pangkalan logistik Cina untuk ekspansi pengaruh di Samudra Hindia.
2. Reposisi Blok Barat: Indonesia Jadi Target Intervensi
Sebagaimana AS mengintervensi Vietnam dan mendukung rezim militer di Amerika Latin, Indonesia yang merah akan mengundang:
Operasi rahasia CIA untuk membentuk dan mempersenjatai oposisi (Islam, militer, separatis).
Dukungan militer dan logistik bagi pemberontakan di Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan, wilayah-wilayah yang sebelumnya sudah pernah memberontak terhadap Jakarta.
Kemungkinan skenario proxy war: AS mempersenjatai gerakan bawah tanah Islam anti-komunis, mirip peranannya di Afghanistan terhadap Taliban melawan Uni Soviet pada 1980-an.
3. Reaksi Negara Tetangga: ASEAN Tidak Pernah Lahir
Dengan Indonesia menjadi negara komunis pro-Cina, maka:
Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura akan mempercepat aliansi pertahanan dengan AS dan Inggris.
ASEAN kemungkinan besar tidak pernah terbentuk atau berubah menjadi persekutuan militer anti-komunis.
Australia meningkatkan kekuatan armada laut dan militernya di Darwin dan Perth untuk menahan ekspansi ideologis dari utara.
Singkatnya, Indonesia akan menjadi isolasi diplomatik, dikepung dan ditakuti oleh tetangga, serta dilanda kecurigaan internal yang terus-menerus.
4. Implikasi Domestik: Penindasan dan Kemandekan Ekonomi
Jika komunisme berkuasa:
Islam politik ditekan atau dibungkam total.
Militer dipreteli atau direorganisasi secara ideologis, mengadopsi model Tentara Rakyat seperti PLA (People's Liberation Army) di Cina.
Pembersihan elite non-komunis tak terhindarkan: media, universitas, birokrat, hingga petani yang tidak loyal akan dilabeli kontra-revolusioner.
Ekonomi akan diarahkan pada:
Nasionalisasi total, tanpa kesiapan manajerial, seperti di Kuba.
Penghapusan sektor swasta dan pemaksaan sistem kolektif (kolektivisasi pertanian).
Kemungkinan besar kelaparan massal dan stagnasi ekonomi, seperti yang terjadi di Cina pada masa Great Leap Forward.
Jalan yang Tak Pernah Kita Ambil