Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

G30S: Tragedi yang Menyelamatkan atau Luka yang Belum Sembuh

1 Oktober 2025   13:02 Diperbarui: 1 Oktober 2025   13:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3. Anderson, Benedict R. & McVey, Ruth T. A Preliminary Analysis of the October 1, 1965 Coup in Indonesia. Ithaca: Cornell Modern Indonesia Project, 1971. Analisis awal yang membuka polemik internasional tentang keterlibatan aktor-aktor utama.

4. Cribb, Robert (Ed.). The Indonesian Killings of 1965--1966: Studies from Java and Bali. Clayton: Monash University Centre of Southeast Asian Studies, 1990. Kumpulan studi kasus lokal mengenai pembantaian massal dan dinamika sosial pasca-G30S.
5. Wardaya, Franz Magnis-Suseno. Menggugat Rekonsiliasi: Dari Ingatan Luka Menuju Budaya Damai. Yogyakarta: Kanisius, 2011. Refleksi moral dan filosofis terhadap rekonsiliasi dan pentingnya keadilan transisional.

6. Vickers, Adrian. A History of Modern Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press, 2005. Konteks sejarah Indonesia modern yang netral dan informatif untuk memahami latar G30S.

7. Heryanto, Ariel. State Terrorism and Political Identity in Indonesia: Fatally Belonging. London: Routledge, 2006. Analisis kultural tentang bagaimana teror politik membentuk identitas dan memori kolektif.

8. McGregor, Katharine E. History in Uniform: Military Ideology and the Construction of Indonesia's Past. Singapore: NUS Press, 2007. Penelusuran bagaimana militer Indonesia membentuk narasi sejarah melalui film dan pendidikan.

B. Artikel Ilmiah dan Jurnal

1. Robinson, Geoffrey. "If You Leave Us Here, We Will Die": How Genocide Was Stopped in East Timor. Princeton University Press, 2010. (Bagian awal membahas perbandingan dengan kekerasan 1965).

2. Sukma, Rizal. "Indonesia and China: The Politics of a Troubled Relationship." Asian Survey, Vol. 33, No. 3 (1993): 252--267. Menelaah bagaimana faktor RRC memengaruhi persepsi terhadap PKI dan komunisme. Aspinall, Edward. "Opposing Suharto: Compromise, Resistance and Regime Change in Indonesia." Pacific Affairs, Vol. 76, No. 1 (2003): 99--120. 

3. Adorno, Theodor W. "What Does Coming to Terms with the Past Mean?" Critical Models: Interventions and Catchwords, Columbia University Press, 2005. Filosofi rekonsiliasi dan pentingnya ingatan terhadap trauma kolektif. 

4. Setiawan, Koentjoro. "Stigma Politik dan Generasi Kedua Eks Tapol: Studi Psikososial." Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 14 No. 2 (2015): 89--102.

C. Dokumen Resmi dan Sumber Primer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun