Markas G30S di Lubang Buaya mulai diserbu. Dalam waktu kurang dari 24 jam, operasi G30S secara militer telah gagal total.
Para perwira muda dan anggota militer yang terlibat langsung dalam penculikan dan pembunuhan mulai diburu dan ditangkap.
Dalam waktu singkat, narasi mulai dibentuk: bahwa G30S adalah kudeta gaya PKI yang kejam, terorganisir, dan penuh konspirasi. Kampanye anti-PKI mulai bergulir.
Catatan Kritis
Meskipun kronologi di atas berbasis data militer dan kesaksian resmi, banyak celah masih terbuka:
Mengapa hanya jenderal dari Angkatan Darat yang menjadi target, bukan dari Angkatan Udara atau AL?
Mengapa Sukarno tampak ambigu dalam merespons selama 24 jam pertama?
Apa sebenarnya tujuan deklarasi "Dewan Revolusi" tanpa struktur yang jelas?
Kronologi ini bukan sekadar daftar peristiwa, melainkan panggung awal dari drama nasional yang mengubah arah sejarah Indonesia. Di sinilah awal dari pergeseran kekuasaan dari Sukarno ke Soeharto, dari revolusi ke "Orde Baru", dari euforia ideologis ke trauma nasional.
B. Peran Tokoh Kunci: Aidit, Soeharto, Soekarno, dan Militer
Peristiwa G30S tak bisa dilepaskan dari dinamika empat kutub kekuasaan: ideolog, komandan lapangan, pemimpin simbolik, dan aktor strategis. Di tengah arus deras ketegangan politik nasional, keempat tokoh ini memainkan peran yang saling bersilang---dalam terang maupun bayang-bayang sejarah.