Beberapa temuan utama yang diperoleh dari model ini antara lain:
Elastisitas Ruang-Waktu Sebagai Faktor Pengendali Ekspansi Semesta
 Model elastisitas ruang-waktu menunjukkan bahwa ekspansi semesta tidak sepenuhnya bergantung pada energi gelap (\Lambda) seperti dalam model kosmologi standar Lambda-CDM, melainkan juga dipengaruhi oleh elastisitas intrinsik ruang-waktu yang mengatur dinamika ekspansi. Efek ini menjelaskan fluktuasi dan variasi dalam laju ekspansi semesta yang terobservasi pada berbagai skala.Pengaruh Elastisitas pada Tegangan Hubble dan Perbedaan H0H_0
 Model ini menawarkan penjelasan terhadap tegangan Hubble yang terjadi antara pengukuran H0H_0 dari supernova dan CMB. Variasi dalam elastisitas ruang-waktu selama ekspansi semesta dapat menyebabkan perbedaan dalam pengukuran konstanta Hubble, yang lebih konsisten dengan pengamatan baru.-
Potensi Model dalam Menjelaskan Struktur Besar Semesta
 Model ini juga memberikan wawasan baru dalam memahami distribusi galaksi dan struktur besar semesta. Elastisitas ruang-waktu dapat mengubah pola distribusi galaksi pada skala besar, dengan variasi yang dapat terdeteksi oleh observatorium masa depan, seperti Rubin Observatory dan DESI. Implikasi terhadap Fluktuasi CMB
 Hasil simulasi menunjukkan bahwa model elastisitas dapat mempengaruhi pola anisotropi pada CMB, khususnya pada multipol rendah, yang mengarah pada potensi verifikasi model ini melalui pengamatan data CMB lebih lanjut.
11.2. Usulan untuk Eksperimen Lebih Lanjut dan Pengembangan Teori Elastisitas Ruang-Waktu dalam Kosmologi
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa langkah penting yang harus diambil untuk memperkuat model elastisitas ruang-waktu dalam kosmologi dan mengevaluasi validitasnya. Beberapa rekomendasi eksperimen dan pengembangan teori yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
11.2.1. Eksperimen dan Pengamatan Lebih Lanjut
Data Observasional dari Teleskop Luar Angkasa dan Observatorium
Pengamatan lebih lanjut dari James Webb Space Telescope (JWST), CMB-S4, dan Simons Observatory dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai fluktuasi kecil dalam distribusi galaksi dan CMB, yang dapat mengungkapkan bukti elastisitas dalam ekspansi semesta.
Rubin Observatory dan Dark Energy Survey (DES) dapat mengidentifikasi pola distribusi galaksi yang lebih rinci pada skala besar, yang dapat membantu mengonfirmasi atau menolak prediksi model elastisitas.