Tidak mengalami kegagalan struktural seperti bom atau bola basket yang meledak.
Tidak membiarkan isiannya keluar seperti pasta yang meluap dari wadah.
Tidak bergantung pada elastisitas wadah seperti balon.
Dengan memahami bagaimana ketupat mempertahankan struktur sambil tetap memungkinkan perubahan kepadatan isiannya, kita dapat mengembangkan model baru untuk memahami dinamika ekspansi semesta. Dalam analogi ini, ruang semesta dianalogikan sebagai wadah ketupat yang kaku, sementara materi dan energi di dalamnya bertindak seperti beras yang beradaptasi dengan volume yang ada. Hal ini membuka jalan bagi formulasi matematis baru tentang bagaimana elastisitas ruang dan tekanan internal berinteraksi dalam skala kosmologis.
BAB 3. Identifikasi Empat Parameter Kunci
Dari analisis fenomena ketupat dan perbandingannya dengan sistem lain seperti balon, bola basket, pasta, dan bom, kita dapat mengidentifikasi empat parameter kunci yang menentukan dinamika ekspansi suatu sistem tertutup:
Tekanan Internal (P) -- Menunjukkan seberapa besar gaya yang diberikan oleh isi terhadap wadahnya.
Kecepatan Ekspansi (v) -- Menggambarkan laju perubahan volume atau densitas sistem dalam waktu tertentu.
Elastisitas Bahan Pengisi (E) -- Mengindikasikan kemampuan isi (beras dalam ketupat, gas dalam balon, atau materi dalam semesta) untuk menyesuaikan kerapatan dan bentuknya dalam menanggapi tekanan.
Elastisitas Wadah () -- Merepresentasikan sejauh mana wadah mampu berubah bentuk atau bertahan terhadap tekanan internal sebelum terjadi kegagalan struktural.
Identifikasi dan pemahaman parameter-parameter ini sangat penting dalam merancang model matematis yang mampu menjelaskan mekanisme ekspansi semesta dengan perspektif baru.