Elastisitas ruang-waktu (\kappa) berhubungan dengan konstanta kosmologis dan kelengkungan ruang:
=d2adt2/dadt  \kappa = - \frac{d^2 a}{dt^2} \bigg/ \frac{da}{dt}
Gabungan antara persamaan ini dengan Persamaan Friedmann dan Persamaan Kontinuitas menghasilkan persamaan diferensial utama kita:
dHdt=32(1+w)H2+a2 Â \frac{dH}{dt} = -\frac{3}{2} (1 + w) H^2 + \frac{\kappa}{a^2}
Dimana:
Jika >0 Â \kappa > 0, ruang-waktu sangat elastis dan ekspansi dapat terus berlangsung tanpa batas.
Jika <0 Â \kappa < 0, ruang-waktu bersifat kaku dan ekspansi dapat melambat atau bahkan berbalik.
Jika w<1/3 Â w < -1/3, energi gelap mendominasi dan ekspansi semesta mengalami percepatan.
5.4. Model Prediktif untuk Evolusi Semesta
Dari persamaan yang telah kita susun, kita dapat membuat model prediktif mengenai bagaimana semesta berevolusi berdasarkan sifat elastisitasnya:
Semesta dengan Elastisitas Tinggi (0\kappa \gg 0)