Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Model Kosmologi Berbasis Fisika Ketupat Lebaran

1 April 2025   18:19 Diperbarui: 1 April 2025   18:19 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

7.2. Rancangan Eksperimen dalam Skala Makro (Astronomi)

Untuk melihat efek serupa dalam kosmologi, kita memerlukan pengamatan astronomi yang dapat mengukur efek elastisitas dalam skala semesta.

7.2.1. Hipotesis yang Diuji

  • Jika elastisitas ruang-waktu memengaruhi ekspansi semesta, maka akan ada penyimpangan dari model Lambda-CDM standar.

  • Perbedaan ini akan terlihat pada pengamatan fluktuasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), distribusi galaksi, dan pengukuran konstanta Hubble di berbagai skala.

7.2.2. Metode Observasi

  1. Pengamatan Supernova Tipe Ia

Menggunakan data dari Pantheon+ untuk melihat apakah hubungan jarak-luminositas menunjukkan efek elastisitas yang tidak dijelaskan oleh model standar.

Jika elastisitas ruang-waktu signifikan, maka semesta akan menunjukkan deviasi dalam percepatan ekspansi pada redshift tinggi.

  1. Pengukuran Distorsi Struktur Kosmik (Large-Scale Structure, LSS)

Menggunakan data dari SDSS (Sloan Digital Sky Survey) untuk mengukur distribusi galaksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun