Beberapa waktu lalu, di lingkungan saya siskamling sempat dihidupkan lagi. Ketua RT bikin jadwal, lengkap dengan aturan main: siapa yang tidak bisa ikut, wajib bayar denda. Wah langsung deh, pro dan kontra bertebaran.
Dilema Siskamling
Awalnya saya kira, banyak yang memilih bayar denda karena malas ikutan. Maklumlah, namanya juga manusia, kadang ada rasa malasnya. Tapi setelah ngobrol, ternyata alasannya bukan sekadar malas berpartisipasi. Lebih ke arah... fisik!
Buat yang masih muda, umur 20-an atau 30-an awal, mungkin kuat-kuat aja begadang sampai pagi. Nyeruput kopi, ngobrol ngalor-ngidul sama teman-teman ronda, tiba-tiba sudah subuh.
Tapi buat yang usianya sudah tidak muda lagi, yang jam 9 malam aja mata seperti lampu 5 watt yang mau mati, suruh melek sampai pagi? Aduh, itu sih namanya 'menyiksa diri'. Mau ditemani kopi dengan kafein tertinggi pun atau ngobrol seru kayak apapun, kantuk itu datangnya nggak bisa diajak kompromi.
Apalagi kalau orang itu besoknya harus kerja. Pasti butuh istirahat yang cukup di malam sebelumnya. Kalau sampai kurang tidur, dijamin deh, paginya bakal jadi 'bom waktu'.
Sedikit-sedikit emosi, gampang marah-marah nggak jelas, atau yang paling sering: misuh-misuh sendiri karena kepala pusing dan badan lemas.
Belum lagi risiko kecelakaan kerja karena kurang fokus. Berapa banyak kerugian yang harus ditanggung, baik oleh individu maupun perusahaan? Serem juga, kan?
Solusi Jitu: Menggaji Warga Setempat Untuk Jadi Petugas Keamanan
Kembali ke cerita siskamling di lingkungan saya. Akhirnya, setelah melewati musyawarah antarwarga, kita semua sepakat untuk mencari solusi yang lebih manusiawi dan efektif.
Solusinya adalah menggaji bulanan beberapa orang warga setempat untuk menjadi petugas keamanan di malam hari. Kinerjanya pun selalu dipantau oleh Ketua RT.
Ini menurut saya adalah win-win solution. Warga yang usianya sudah tidak muda lagi, atau yang punya jadwal kerja padat, tidak perlu lagi merasa terbebani dengan jadwal siskamling. Mereka bisa istirahat dengan tenang di rumah, dan besoknya bisa beraktivitas dengan optimal.