Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Angan

26 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 26 Februari 2019   17:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict from Pixabay.com

Aku terdiam sejenak membaca pesan abang. Ku ulangi membacanya sekali lagi. Nikah?? Itu kan maksud abang? Aku bingung. Kalau abang sudah berbicara seperti itu, pasti ada sesuatu. Aku percaya sama abang. Abang pasti memberikan yang terbaik untukku. Aku mengetik pesan singkat untuk abang.

Oke bang. kayla turuti apa-apa yang terbaik menurut abang sajalah.

                                  ***
-KAYLA-

Siang itu setelah ujian nasional berakhir. Aku bergegas menuju asrama dan mengemasi pakaian ku dan barang-barang yang ku anggap penting. Teman-teman terheran-heran melihat kepergianku yang medadak. Aku hanya menjawab semua pertanyaan mereka dengan seringai dan senyuman jahil. Terlalu banyak pertanyaan mereka yang menghujaniku.

"mau kemana kay?"

"kok buru-buru gitu?"

"kapan kembali?"

"kau bisu??"

Ah, mereka memang slalu begitu. Aku mengabaikan semua pertanyaan teman-temanku dan berlari sambil menarik koper ke arah sebuah mobil. Lima belas menit lalu ibu menelfon dan mengatakan bahwa abang sudah datang dari turkey. Abang, Kayla rindu. Tetapi, ada hal yang mengusik fikiranku. "danil" aku bergumam.

Aku tak mengenal siapa dia. Abang hanya bilang ia yang akan menjagaku, lebih tepatnya calon suamiku. Ia satu-satunya lelaki yang abang ceritakan kepada ku. Abang mempercayakan ku kepada lelaki yang bernama danil ini. Saat abang mengatakan ia telah menerima pinangan danil terhadapku, aku biasa saja. Di saat seperti ini, haruskah aku bahagia?? Ntahlah.. Jalani saja.

Kini aku berada di dalam sebuah mobil jazz hitam yang tengah melaju kencang. Aku masih termenung menghadap jendela, perasaanku bimbang. Seperti apa dia? Berkali-kali ku pejamkan mata, berusaha untuk tenang dan ingin tidur. Kurasakan tangan ibu menggenggam tanganku erat. Aku dapat merasakan ke khawatiran ibu. Seorang anak gadis yang akan dilepaskan nya untuk menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun