Kuraih ransel di sisi tempat tidur dan mengeluarkan selembar foto yang diberikan Zafran tadi siang. Sejenak ku pandangi seorang remaja yang berbalut jilbab biru difoto itu. Senyumnya yang lepas, dengan mata hitam yang jernih. Gadis yang ceria. Tanpa sadar aku tersenyum. Tak salah bukan bila aku belajar untuk mencintai gadis bermata jernih ini. Aku mengambil handphone disaku celana lalu menekan beberapa digit nomor.
 "wa'alaikum salam Zaf, hm,. Kayla  kelas berapa Zaf? Apa dia sudah memiliki kekasih sebelumnya? Maaf, aku hanya ingin.."
"hahahaha.. Iya Dan. Tanyakan saja kepadaku apa yang ingin kau ketahui. kayla kelas tiga SMA Dan. Ia tidak pernah memiliki kekasih, kau akan jadi kekasih pertamanya"
"ah.. Kau ini, ya sudah. Aku hanya ingin menanyakan itu."
               ***
-KAYLA-
Sebulan lalu abang mengabariku akan pulang ke Indonesia bulan depan. Aku sangat bahagia, aku menyayangi Abang seperti aku menyayangi Ayah. Sejak tiga belas tahun lalu Ayah meninggal, Abanglah yang selalu mendengarkan cerita-ceritaku, menasehatiku, dan membimbingku, tak pernah ada rahasia diantara kami.
Abang sangat berbeda denganku. Ia pendiam, namun sedikit kata-katanya penuh makna. Ia pendengar setia seluruh keluh kesah yang aku ceritakan. Walaupun hal-hal tak penting ia selalu menjadi Ayah yang senantiasa mendengarkan celotehan anaknya. Abang juga seorang sahabat yang sangat peduli. Ia tersenyum saat aku bercerita bahwa aku iri melihat teman-temanku yang memilki teman laki-laki. " kan kayla punya Abang, berarti Allah masih menjaga kayla. Nanti kalau ada yang mau sama kaylaa, harus ngadepin Abang dulu" Abang menanggapi ceritaku sambil tertawa kecil.
Ketika aku membuka facebook messenger. Aku melihat ada dua pesan yang belum dibaca. Ketika aku membuka pesan itu, ternyata dari Abang. Senyumku merekah.
Kay... Sehat kan?? Gimana kabar ibu dan adek-adek?? Abang udah nitipkan kalian kepada Allah. Allah pasti akan jaga kalian untuk abang. Kay,. kayla udah besar, harus bisa berfikir dewasa dan meringankan beban ibu.
Kay... Bulan depan insyallah abang pulang, ada sebuah kebaikan yang akan datang. Kalau kebaikan itu bisa dilakukan cepat, mengapa harus lambat. Iya kan?? Abang kan pernah bilang agar selalu memperbaiki diri kita untuk seorang yang baik juga nantinya.
Kay.. Abang yakin Kayla faham maksud abang. Adik perempuan abang sudah besar, harus ada yang jagain biar abang tenang kuiah S2 di sini. Sudah dulu ya, abang mau pergi kuliah.