Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Angan

26 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 26 Februari 2019   17:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict from Pixabay.com

"danil," panggilku, kemudian aku duduk di sisi kasur. Meregangkan kakiku yang terasa kram.

"hm?" ia hanya berdehem sambil memasuk kan pakaian kelemari.

"kak syakir bilang apa?" tanyaku

"sesuatu" jawabnya singkat

"sesuatu apa?" aku kembali bertanya

"sesuatu tentang kita" jawabnya

"apa sesuatu tentang kita?" aku masih penasaran

Danil diam saja. Ia tak menjawab pertanyaanku. Aku masih menunggu jawaban nya. Namun, ia masih tak bergeming. Kini ia telah merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya. Aku semakin geram. Ku lempar bantal ke wajah danil. Danil bangkit dan berjalan ke arahku. Untuk yang kedua kalinya aku ingin melempar danil, dengan tatapan tajam aku mengancamnya.

Tak sesuai dengan yang ku harapkan. Danil tak mengatakan apapun,ia malah menatap mataku tak kalah tajam. Ia berjalan ke arahku, aku terdiam melihat reaksinya. Tanganku semakin erat mencengkram bantal yang akan ku lemparkan pada danil. Ia semakin mendekat. Tenggorokanku tercekat menelan ludah. Ia terlalu dekat. Ia mencengkram tangan kananku dan seketika bantal yang ku pegang jatuh. Aku memejamkan mata, kurasakan nafasnya di telingaku.

Beberapa detik kemudian aku membuka mata dan menemukan danil sedang meneguk air mineral kemasan di hadapanku. Aku yakin kini wajahku sudah merah padam. Kutarik tanganku dari cengkraman tangan danil. Ia melirikku dan menyodorkan botol minuman yang baru saja di teguk nya.

"saya sangat haus, kamu mau minum juga?" tanya nya. Aku menggelengkan kepala.
"tadi saya melihar air kemasan ini di meja kecil itu" ia menunjuk ke arah meja di belakangku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun