Pertanyaannya, adakah kita juga merindu kembali? Jawablah dihati kita masing-masing!
Di jalan ramai dan kafe sepi Merindukanmu adalah menemukan ketiadaanmu
Akulah si manusia perasa Menunggu selesa yang tak kunjung tiba Mengharap dekap oleh sang dayita
Sebuah cerita tentang cinta dan cita yang berawal dari Jalan Gejayan dengan bus kota yang selalu yang menghantar dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sepi, Sendiri, Rindu Sepi aku sendiri Hembusan angin semilir menemani
Bakpia salah satu makanan khas Yogyakarta sekaligus sebagai ikon kuliner. Biasa dijadikan oleh-oleh simbol kenangan kunjungan ke kota tersebut.
Barangkali rindu adalah jalan bebas peraturan.
Rindu begitu kuat, sulit tercerabut dari bumi
Memupuk kerinduan untuk insan termulia dan agung. Kanjeng nabi Muhammad SAW
Sajak puisi terus menjadi amunisi dalam menapaki perjalanan rindu yang belum bertemu.
Dalam sunyi yang mendalam, rindu terbit seperti fajar, menghampar di hati yang gelisah, mengulang-ulang nama itu: Muhammad, kekasih yang jauh namun se
Tak berbekasTak bisa lepasDan musnah lenyap seketikaBegitu saja dengan mudahnya
Semangkuk Kehangatan di Kala Hujan RinduDi tengah badai angin era digitalisasi,ketika pesan-pesan berterbangan tanpa arah,aku menanti---dengan semangk
Aku masih memiliki rindu yang sama untuk dia yang di sana
Nak, Rindumu pada ayah adalah jendela yang tak pernah tertutup
Puisi aku menantimu bagaikan hujan yang turun ke Bumi
Sebab adanya cinta sebab rindu menggerakan hatimu.
Cinta tak selamanya harus mengejar secara ugal-ugalan, adakalanya kita harus melangitkan do'a biarkan doa itu bergemuruh riuh di semesta. Rindu kamu
Rindu bagai ranting yang terus tumbuh menambah resah gelisah