Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Angan

26 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 26 Februari 2019   17:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict from Pixabay.com

"handuk, aku lupa" ucapku sangat pelan. Tak lama kemudian ia kembali datang dan menyodorkan selembar handuk bewarna biru. "makasih" ia tak bergeming.

Aku segera menyalin pakaian, blus abu-abu dengan manik-manik kecil bewarna silver di bagian bawah, aku mengeringkan rambut dengan handuk dan segera menyampirkan pashmina corak abu-abu dengan sembarangan. Ku buka pintu kamar mandi dan menjemur handuk. Kulirik danil yang sedang membaca koran di sofa, ia mengenakan celana jeans dan baju polo tsirt bewarna abu-abu gelap. Ia terliahat begitu casual.

Ia menurunkan koran nya, kemudian memandangiku yang baru saja keluar dari kamar mandi. Aku segera mengalihkan pandangan dan duduk diatas kasur.

" kalau di kamar kamu tidak harus mengenakan jilbab" ucapnya datar dan kembali membaca koran.

Aku masih diam, ku tarik pashmina yang menutupi kepalaku. Rambutku masih basah. Segera kucari hair dryer di laci meja rias kemudian mengeringkan rambutku, lalu menyisirnya. Poniku semakin panjang saja. Aku lupa kapan terakhir kali memotongnya.

"mau kemana hari ini?" tanyaku sambil terus menyisir rambut.

"siapa? Saya?" ia balik bertanya kepadaku.

"hm,.. Kita. Aku mau jalan-jalan, bosan" jawabku.

"kita akan pergi berlibur seminggu kedepan, segeralah berkemas" ia kemudian keluar dari kamar.
                         
                            ***
-DANIL-

Saat ia meraih tanganku untuk disalaminya. Hatiku mulai bergetar. Apakah aku mulai mencintainya? Ia begitu menawan dengan kesederhanaan nya. Baru beberapa hari ia sudah sering membuatku tersenyum tanpa alasan. Tingkah laku nya yang spontan dan lugu. Wajah mungil nya yang menggemaskan, Mata hitam nan jernih, seakan aku tenggelam saat memandanginya. Dan yang paling kusukai rambut hitam kecoklatan yang tergerai indah.

Aku tak ingin terburu-buru, biarlah waktu yang akan menjalain kepercayaan serta kasih sayang diantara kami. Kayla.. Aku belajar mencintaimu bukan karena nafsu atau sekedar keindahan fisik. Semua ini semata-mata untuk menyempurnakan imanku juga imanmu serta meningkatkan kecintaan kita kepada sang pemilik cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun