"hm.." ia hanya berguman tak jelas, mengerjapkan matanya beberapa kali dan mengusap matanya. " kau? Iya.. Nantik aku nyusul" jawabnya, dahinya berkerut lalu ia kembali membalikkan badan dan menyambung tidurnya.
Hand phoneku berdering, terburu-buru aku menjawab telfon dan keluar kamar. Khawatir membangunkan tika yang sedang tertidur. Zaftran menelfon.
"iya zaf?" jawabku
"dimana dan? kayla bersama mu? Semua keluarga sudah berkumpul, kami masih menunggu kalian untuk makan malam."
"kayla tidur zaf, aku sudah berulang kali membangunkan nya, namun tak ada hasil" jawabku sekenanya
"ooh, dia pasti sudah bangun. Hanya saja dia menunggumu pergi. Kau kesini saja sekarang. Dia memang seperti itu, aku harap kau lebih banyak bersabar dan" jawab zafran
"ah, iya dan.. Bukan masalah. Ia terlihat sangat lelah." aku mematikan telfon dari zafran.
               ***
-KAYLA-
Kapan danil masuk ke kamar ini? Mengapa aku tak menyadarinya? Ku harap ia tak melakukan apa-apa. Aku beringsut turun dari kasur dan membuka mukenah lalu melipatnya. Ku tarik selembar pasmina satin bewarna biru dari rak nomer tiga di dalam lemari baju. Memakai jilbab secepatnya dan turun untuk bakan makan.
"maaf" ucapku sambil nyengir kuda saat tiba dimeja makan.
"iya, nggak papa sayang.. Sini duduk dekat umi," umi tersenyum melihatku.