Aku terbangun, pandanganku masih buram. Aku mengerjapkan mata beberapakali. Mobil kami berhenti di sebuah super market. ku lihat kesamping, tak ku temukan sosok danil. Matahari hampir tergelincir di ufuk barat. Ku ambil handphone di tas, ingin menelfon danil. Tanganku terhenti, aku tak memiliki nomor ponsel danil. Ku simpan kembali hanphone kedalam tas. Tangan ku mengetuk-getuk daskbar mobil.
Pintu mobil terbuka, danil masuk membawa kantong kecil. Ia tersenyum kepadaku. Bibirku reflek tersenyum karna sentruman senyuman nya. Ku lirik kantong plastik yang dibawanya. Ia menyodorkan nya kepadaku.
"untuk buka puasa, kita masih setengah jam lagi sampai" ucap danil.
"ooh," aku membulatkan bibir. Kulihat ada air mineral dan roti selai nenas. Danil sudah kembali menghidupkan mesin mobil. " untuk kau saja" ucapku.
"kenapa?" tanya nya heran.
"nggak enak, aku mau susu coklat sama roti selai strawberry" jawabku sambil nyengir kuda.
"tadi kamu bilang suka semua makanan" danil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mungkin ia heran melihat kelakuanku.
"kalau buka puasa enak nya itu" jawabku,
danil kembali keluar mobil dan masuk ke super market. Aku terdiam, dia.. Ah. Tak lama kemudian ia membawa kantong kecil yang sama. Dan menyerahkan nya kepadaku, aku tertawa melihat isi kantong itu, susu coklat dan roti selai strawberry. Mobil kembali melaju di jalanan hitam. Azan magrib berkumandang ketika kami sampai di depan hotel. Aku segera meminum susu coklat dan memakan roti selai strawberry.
"kamu nggak nawarin saya?" tanya nya
"enggak, siapa suruh beli cuma satu" aku melanjutkan meminum susu coklat. Ia menunjuk ke arah wajah ku."apa?" tanyaku heran. Tangannya terulur menghapus sisa susu di sudut bibirku. Aku terdiam.