Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Angan

26 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 26 Februari 2019   17:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict from Pixabay.com

Kami memasuki hotel, danil mengurus segala administrasi. Aku menunggu di ruang tunggu. Seorang lelaki mengajakku ngobrol. Ternyata ia teman SMA abangku . namanya said muhammad syakir. Sambil menunggu danil aku bercerita dengan kak syakir dan begitu pula sebalik nya.

"hahaha.. Jadi kakak pernah di gigit ular sewaktu di asrama dulu?" tanyaku sambil tertawa.

"ya begitulah, ularnya nggak terlalu besar. Tapi lumayan juga sakitnya." jawab  kak syakir." kamu sama siapa kesini kay? Bukan nya baru selesai UN ya?" tanya nya.

"iya kak. Aku kesini sama danil, tuh dia" aku menunjuk danil yang berjalan menghampiri kami. Sepertinya ia sudah selesai. Danil berkerut melihatku kemudian tersenyum melihat ke arah kak syakir. Mereka berjabat tangan

"syakir?" tanya danil.

"masyallah danil, kamu teman zafran yang pernah berkunjung ke maroko tahun lalu bukan?" sepertinya mereka pernah kenal sebelumnya." aku baru saja sampai di indonesia jam lima tadi. Alhamdulillah study S1 maroko sudah selesai. Bagaimana dengan kau danil?"

"alhamdulillah syakir, aku juga sudah selesai study S1 di turkey" jawab danil

"kau dan kayla?" kak syakir bertanya pada danil

"ooh iya, kami baru saja menikah beberapa hari lalu."jawab danil sambiltersenyum, aku hanya diam mendengarkan obrolan mereka.

"barakallah.. Kau berutung danil. Sampaikan salamku pada zafran." ucap kak syakir. Ia membisikkan sesuatu pada danil, aku tak tahu apa itu. "Kayla, danil aku duluan, masih ada urusan yang ingin ku selesaikan." ucap kak syakir undur diri.

Kak syakir pergi meninggalkan kami. Aku dan danil menaiki lift untuk menuju kamar di lantai tujuh. Danil memutar kunci kamar di jarinya. Ia membawa koper di tangan kiri. Sesampainya di pintu kamar ia memutar kunci dan pintu pun terbuka. Kamar ini di dominasi warna putih gading.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun