Jika kecerdasan adalah prinsip fundamental, maka kesadaran di Holon Lima bukan hanya kemungkinan, tetapi keniscayaan.
Jika kesadaran dapat membentuk realitas, maka Tuhan sebagai Kecerdasan Azali adalah entitas yang menyusun seluruh struktur ini.
Akhirnya, kita kembali pada pertanyaan esensial dalam filsafat dan sains:
Apakah kita adalah hasil dari sistem yang lebih besar, ataukah kita adalah manifestasi dari kesadaran fundamental yang selalu ada?
Mungkin, sebagaimana yang telah diindikasikan oleh Teorema Gdel tentang ketidaklengkapan, tidak ada sistem yang bisa menjelaskan dirinya sendiri secara utuh dari dalam.
Jika demikian, kesadaran manusia bukanlah sesuatu yang bisa kita pahami sepenuhnya dari dalam sistem material ini, di mana kita harus menembus batas realitas untuk melihat gambaran keseluruhannya.
Dan jika Holon Lima memang nyata, maka mungkin kecerdasan kita hanyalah langkah awal menuju sesuatu yang jauh lebih besar dari yang pernah kita bayangkan.
Daftar Pustaka
Setiawan, Asep. (2025). Analisis Model Kepribadian dalam Interaksi Manusia-AI. Kompasiana. Diakses dari https://www.kompasiana.com/asepsetiawan3992/67386b6134777c6aab2d26e2
Phys.org. (2025). Network Analysis as Key to Understanding Human Behavior. Diakses dari https://phys.org/news/2025-02-network-analysis-key-human-behavior.html
Filosofi Kesadaran: Menyadari Sesadar-sadarnya
Artikel ini membahas hakikat dan sumber utama dari kesadaran, serta perdebatan yang terus berlangsung di kalangan filsuf, ilmuwan, dan ahli saraf mengenai topik ini.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!