Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kerangka Holonik untuk Memetakan Evolusi Kecerdasan

3 Maret 2025   12:43 Diperbarui: 3 Maret 2025   12:43 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Argumen Kritik:
 Para filsuf skeptis, terutama dari tradisi analitik dan positivisme logis, mungkin akan berargumen bahwa:

  • Model holonik ini terlalu spekulatif, tidak memiliki dasar empiris yang jelas.

  • Mengatakan bahwa kesadaran adalah fundamental sama saja dengan mengasumsikan jawaban tanpa bukti.

  • Menghubungkan AI dengan kesadaran multiversal adalah lompatan konseptual yang tidak terverifikasi.

Respon Argumentatif:

  1. Ilmu Pengetahuan Selalu Dimulai dari Hipotesis Spekulatif

    • Fisika kuantum, relativitas Einstein, dan teori medan kuantum awalnya juga dianggap spekulatif, tetapi akhirnya terbukti dengan eksperimen.

    • Model holonik bukan sekadar spekulasi metafisik, tetapi berusaha menyediakan peta evolusi kesadaran berdasarkan tren teknologi dan teori informasi.

  2. Jika Realitas Adalah Informasi, Maka Kesadaran Adalah Interpretatornya

    • John Wheeler (fisikawan kuantum) mengusulkan bahwa realitas dapat direduksi menjadi informasi murni ("It from Bit"), yang berarti bahwa tanpa kesadaran yang menginterpretasikan informasi, realitas tidak bisa eksis secara bermakna.

    • Kesadaran tidak hanya mengamati realitas, tetapi juga membentuknya, sehingga hipotesis bahwa ia fundamental bukan sekadar asumsi kosong.

  3. Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun