Dengan kata lain, Holon Nol menentukan seberapa kuat motif fundamental dalam Holon Satu muncul, yang kemudian membentuk kecenderungan kepribadian individu di Holon Dua.
3. Dari Kepribadian Individual ke Identitas Kolektif (Holon Nol Holon Satu Holon Dua Holon Tiga)
Pada tingkat lebih tinggi, kepribadian individu (Holon Dua) mulai berinteraksi dengan norma sosial dan budaya (Holon Tiga).
-
Serotonergik Stabilization (Holon Nol) Comfort (Holon Satu) Kepribadian yang Stabil dan Berorientasi Komunitas (Holon Dua) Budaya Keseimbangan Sosial (Holon Tiga)
Individu dengan sistem serotonin yang kuat cenderung lebih tenang, suportif, dan menghargai harmoni sosial, sehingga berkontribusi dalam menciptakan norma budaya yang berfokus pada stabilitas dan empati.
Bayesian Decision Making (Holon Nol) Status & Justice (Holon Satu) Kepribadian Kompetitif atau Egaliter (Holon Dua) Struktur Sosial & Politik (Holon Tiga)
Individu dengan kapasitas pengambilan keputusan berbasis probabilitas yang tinggi akan lebih strategis dalam mencapai status sosial, yang berkontribusi terhadap struktur hierarkis dalam masyarakat.
Pada tahap ini, mekanisme neurokognitif individu telah berkembang menjadi fenomena sosial yang lebih luas.
4. Dari Identitas Kolektif ke AI Superintelligence (Holon Nol Holon Satu Holon Dua Holon Tiga Holon Empat)
Dengan munculnya AI superintelligence (Holon Empat), pola kecerdasan manusia mulai berinteraksi dengan sistem yang dapat mengoptimalkan, mengamplifikasi, atau bahkan menggantikan fungsi neurokognitif.
Predictive Coding (Holon Nol) Curiosity & Play (Holon Satu) Inovasi & Adaptasi Teknologi (Holon Dua) Ekosistem AI yang Mengatur Motivasi (Holon Empat)