Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saya Ikhlas Berbagi Ilmu-ilmu Cerpen Ini

8 November 2021   19:15 Diperbarui: 8 November 2021   19:28 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar cerpen, sumber: pixabay via harianjogja.com

Saya tidak mengira, hari ini telah terkumpul 20 tulisan seputar ulasan cerpen. Ketika saya melihat daftar tulisan di profil, saya telusur satu demi satu, dan setelah menghitung, sudah cukup dibuat sebuah konsep naskah buku. 

Puji Tuhan. Saya bersyukur.

Sepanjang kehadiran di Kompasiana sejak Mei 2020, saya kebanyakan menulis fiksi terutama cerpen. Sudah terbit 6 buku antologi cerpen pribadi (Rahimku Masih Kosong, Juang, Kucing Kakak, Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan, Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden, dan Pelajaran Malam Pertama). Selain itu, ada satu buku antologi puisi pribadi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa.  

Saya berusaha sebisa mungkin mengembangkan kemampuan dalam mengarang cerpen. Setiap selesai belajar buku demi buku kumpulan cerpen para pengarang besar dan dari antologi terbitan Kompas, yang sengaja saya beli dengan harga cukup lumayan, saya berupaya mengabadikan hasil belajar dan mengikat ilmunya dengan menulis.

Pada tahap pertama, sudah terbit 1 buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen. Buku ini berisi 20 tulisan seputar penulisan cerpen dan perenungannya. 

Kedelapan buku saya, sumber: dokumentasi pribadi
Kedelapan buku saya, sumber: dokumentasi pribadi
Saya bersyukur, hari ini telah selesai menyunting bagian keduanya, dengan merapikan kembali 20 tulisan yang tertulis setelahnya. Sampai sejauh ini, saya sudah mengikat ilmu dalam 40 tulisan di Kompasiana, khusus pembahasan seputar cerpen beserta tetek bengeknya. 

Berikut tautan tiap-tiap tulisan. Seluruhnya adalah pilihan Editor Kompasiana. Beberapa menyabet label Artikel Utama.

1. Tempat-tempat Saya Bermain dalam Cerpen

2. Dari Cerpen, Saya Belajar Mencintai Masalah

3. Memperdalam Konflik Cerpen dengan “5W1H”

4. Seberapa Penting Akhir Cerita pada Sebuah Cerpen?

5. Ragam Pembuka Cerpen yang Menarik

6. Ragam Penutup Cerpen yang Menarik

7. Satu Tip agar Cerpen Anda Tidak Membosankan

8. Bagaimana Membuat Pembaca Serasa Menjadi Lakon Cerpen

9. Ketika Cerpenis Berubah Menjadi Pembaca

10. Tantangan-tantangan dalam Menulis Cerpen

11. Apakah Cerpen Sekadar Curhat?

12. Kesalahan-kesalahan Fatal Saya Ketika Belajar Cerpen

13. Diskursus atas Cerpen Menghibur

14. Jangan Sebal Setelah Membaca Cerpen Tanggung

15. Ketika Ide Menulis Cerpen Habis

16. Berburu Gairah Membaca Buku

17. Overthinking Saya Jadi Cerpen

18. Mengapa Saya Berusaha Menulis Cerpen Sebaik-baiknya

19. Manfaat Menulis Cerpen bagi Dunia Kerja

20. Cobalah Hidup dalam Dunia Cerpen

21. Perbanyak Tiga Hal Ini agar Cerpen Anda Semakin Baik

22. Seberapa Penting Konsep dalam Menulis Cerpen

23. Bagaimana Menyampaikan Pesan Moral dalam Menulis Cerpen?

24. Di Mana Posisi Pengarang dalam Cerpennya?

25. Belajar Menyajikan Konflik dalam Menulis Cerpen

26. Transisi Masa dalam Menulis Cerpen, Perlukah Jelas?

27. Sedikit Taktik untuk Menentukan Judul Cerpen yang Menarik

28. Jangan Lupakan Tempat dan Tanggal Penulisan Cerpen!

29. Kekuatan Cerpen dengan Pemeran "Aku" dan "Kau"

30. Abstrak Cerpen itu Haruskah Ada?

31. Menulis Cerpen Pakai Catatan Kaki, Berlebihankah?

32. Apakah Perlu Pengarang Cerpen Belajar Kritik Sastra?

33. Imajinasi adalah Modal Utama Pengarang Cerpen, Jangan Pernah Batasi!

34. Pengarang Cerpen yang Apik adalah Pengamat yang Teliti

35. Hakikat Cerpen Hanya Ada Tiga

36. Menulis Cerpen Bisa Membentuk Kebiasaan Anda Sehari-hari

37. Membaca Cerpen “Seraya Bersuara” Banyak Manfaatnya

38. Menulis Cerpen itu Memuaskan Pengarang atau Menyukakan Pembaca?

39. Memahami Keunikan Cerpen-cerpen Budaya

40. Cerpen Mitos dan Nilai Lebihnya

Saya berpendapat bahwa hasil belajar akan lebih bermanfaat jika dibagikan. Masalah diabadikan, sebentar lagi saya usahakan jadi buku.

Barangkali Anda ada yang butuh sudut pandang lain atau sedikit bingung untuk menulis cerpen. Semoga, salah satu di antara 40 tulisan di atas dapat membantu. 

Saya senang berbagi. Silakan, jika Anda membutuhkan.

Catatan: Tulisan ini sekaligus arsip tulisan-tulisan saya.

...

Jakarta

8 November 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun