Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kekuatan Cerpen dengan Pemeran "Aku" dan "Kau"

8 November 2021   08:37 Diperbarui: 10 November 2021   15:58 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis.| Sumber: Shutterstock/Have a nice day Photo via Kompas.com

...Aku berdiri termenung. Kau memandangku dengan tatapan sayu. Kau mendekatiku. Langkahmu perlahan. Tiba-tiba kau menempelkan pipimu di pipiku. Bibirmu berusaha mengecup bibirku. Kau mengulang kisah dulu. Dadaku kembali menggebu...

Di atas adalah ilustrasi cerpen dengan pemeran aku dan kau. Tidak ada sebut nama di sana. Tidak ada orang ketiga. Keduanya kata ganti orang pertama dan kedua. Tunggal, sendirian.

Kata ganti orang pertama tunggal bisa juga: saya, diriku, daku, dan hamba. Kata ganti orang kedua tunggal boleh pula: kamu, dikau, dan engkau.

Dari sekian cerpen yang telah saya baca, beberapa pengarang hanya menggunakan kedua kata itu sebagai pemeran. Dari sekian cerpen yang sudah saya tulis, saya pernah juga menggunakan cara sama. 

Pada dasarnya, dalam kepengarangan, pengarang bebas menentukan tokoh. Bebas bercerita dari sudut pandang orang keberapa. Bebas pula menghadirkan berapa jumlahnya.

Namun, ada keunikan sendiri jika tokohnya hanya memakai kata ganti orang pertama tunggal dan kedua tunggal. Aku dan kau. Saya dan Anda. Betapa terasa berbeda. Ada kemenarikan di sana.

Ketika pembaca membaca "aku", ia seperti turut berperan

Saya tidak tahu, kisah siapa yang diceritakan pengarang dalam cerpennya. Yang paling tahu pengarang sendiri. Kisah seorang perempuan bisa saja diceritakan benar-benar layaknya seorang perempuan di kehidupan nyata, meskipun pengarangnya laki-laki.

Ketika pembacanya seorang perempuan, ia akan cepat merasakan emosi cerita setelah membaca kata "aku". Sebagai sesama perempuan, ia secara tidak langsung memosisikan diri ikut berperan dalam kata "aku". Jika pernah mengalami hal sama, lebih cepat lagi.

Ilustrasi menulis cerpen, sumber: Shutterstock via Merdeka.com
Ilustrasi menulis cerpen, sumber: Shutterstock via Merdeka.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun