Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sedikit Taktik untuk Menentukan Judul Cerpen yang Menarik

29 September 2021   13:10 Diperbarui: 29 September 2021   13:15 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis judul cerpen, sumber: Thinkstock via wolipop.detik.com

Tulisan ini adalah edisi kedua dari tulisan berjudul "Bahasan Seputar Judul Cerpen". Di sana, saya membahas bagaimana pengaruh nama pengarang pada pemilihan judul.

Jika sudah begitu terkenal, mau judul biasa saja atau memikat, tidak terlalu berpengaruh pada pembaca penggemarnya. Mereka sudah paham, tentu kualitas cerpen menarik di tangan ahlinya.

Selain itu, saya juga menjelaskan saat-saat di mana sebaiknya menentukan judul cerpen jika merasa kebingungan. Kali ini saya ingin membahas lebih sempit seputar apa yang sebaiknya disajikan sebagai judul cerpen.

Selama mengarang cerpen, saya selalu memakai dua kacamata: kacamata pengarang dan kacamata pembaca. Selain sebagai pengarang, saya juga seorang penikmat cerpen, baik dengan membaca maupun mendengar rekaman.

Hal kedua setelah mengetahui siapa nama pengarang adalah seberapa menarik judul cerpen, sehingga saya memutuskan untuk lanjut menikmati isinya.

Dibilang mudah menentukan judul, tidak juga. Ternilai sulit, tidak terlalu. Gampang-gampang susahnya. Saya pernah galau gara-gara judul. Tetapi, dalam kegampangan dan kesulitannya, ada titik krusial yang menentukan cerpen jadi dibaca atau dilewatkan begitu saja.

Beberapa contoh di bawah barangkali bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang ingin menentukan judul. Tidak harus seperti demikian. Yang dirasa lebih enak oleh Anda pun silakan.

Tidak berupa pesan moral

Pesan moral adalah salah satu bagian dari penyusunan cerpen. Ini harus ada dan disampaikan baik tersirat maupun tersurat. Sayangnya, sebagian kita kurang tertarik membaca dan mendengar nasihat. Ya, pesan moral pasti adalah nasihat.

Lebih baik kita tidak menjadikan pesan moral sebagai judul. Itu seperti ditangkap lebih kepada cerita yang hendak menjelaskan khotbah atau nilai agama. Itu sudah didapatkan saat pendidikan agama atau ajaran dari orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun